Terpopuler Bisnis: Investasi Kripto Ilegal Ditutup, Jembatan Lumajang Runtuh
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Senin, 6 Desember 2021 06:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Minggu, 5 Desember 2021 dimulai dengan Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan menghentikan aktivitas 9 investasi ilegal, yang terdiri dari perdagangan aset kripto, robot trading hingga investasi emas.
Kemudian runtuhnya jembatan Kobokan di Jalan Nasional Turen, Lumajang, pasca-erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur. Jembatan tersebut dibangun pada 1997 dan memiliki panjang 129 meter serta lebar 9,6 meter.
Selain itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang kini meletus dan menyemburkan material vulkanik, memiliki catatan panjang yang terekam sejak Tahun 1818.
Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. 9 Investasi Kripto dan Robot Trading Ilegal Ditutup, Masyarakat Diimbau 3 Hal
Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan menghentikan aktivitas 9 investasi ilegal, yang terdiri dari perdagangan aset kripto, robo trading hingga investasi emas.
Satgas Waspada Investasi OJK meminta masyarakat untuk mewaspadai penawaran investasi aset kripto yang saat ini marak. Hal ini agar investor tidak menjadi korban penawaran pedagang aset kripto yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongam L. Tobing mengatakan pihaknya telah menghentikan satu entitas yaitu PT Rechain Digital Indonesia yang melakukan perdagangan aset kripto Vidy Coin dan Vidyx tanpa izin.
Selain itu SWI menghentikan lima kegiatan usaha yang diduga money game dan tiga kegiatan usaha robot trading tanpa izin. “Hati-hati dengan penawaran investasi aset kripto dengan keuntungan tetap (fix) karena ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 5 Desember 2021.
Menurutnya, sebelum berinvestasi kripto, masyarakat harus melihat daftar pedagang kripto dan daftar aset kriptonya di Bappebti sebagai otoritas yang berwenang mengatur dan mengawasi kripto ini sesuai Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
2. Erupsi Gunung Semeru, Jembatan di Lumajang yang Dibangun pada 1997 Runtuh
Jembatan Besuk Kobokan di Jalan Nasional Turen, Lumajang, runtuh pasca-erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur. Jembatan tersebut dibangun pada 1997 dan memiliki panjang 129 meter serta lebar 9,6 meter.
Kementerian melalui pernyataan resminya menyatakan tim tanggap darurat baru bisa mendekat ke beberapa titik lokasi Jembatan Besuk Koboan karena tebalnya lumpur dan masih berada di zona berbahaya. Akibat jembatan roboh, jalan yang menghubungkan Lumajang-Turen-Malang terputus.
“Kementerian bergerak cepat membantu mempercepat penanganan darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Upaya tanggap darurat dilakukan dengan mengerahkan sumber daya dan personel di balai-balai Kementerian PUPR yang berada di Provinsi Jawa Timur,” berikut pernyataan Kementerian PUPR, Ahad, 5 Desember 2021.
Kementerian PUPR mencari jalur alternatif untuk membuka kembali akses umum guna memastikan penyaluran bantuan tak tersendat. Melalui balai-balai di Jawa Timur, Kementerian mengklaim telah berkoordinasi dengan berkoordinasi Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD), Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk melakukan verifikasi data dan penanganan jangka pendek maupun jangka panjang.
Saat ini, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur telah menurunkan sejumlah bantuan dan alat berat. Kementerian mendatangkan sepuluh unit hidran umum (HU) berkapasitas 2.000 liter.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
3. BNPB Ungkap Karakter dan Intensitas Letusan Gunung Semeru
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang kini meletus dan menyemburkan material vulkanik, memiliki catatan panjang yang terekam sejak Tahun 1818.
"Catatan letusan yang terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan. Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang," kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Sabtu 4 Desember 2021.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan di Bantengan.
Selanjutnya beberapa aktivitas vulkanik tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 - 1957, 1958, 1959, 1960.
Tak berhenti sampai di sini, Gunung Semeru termasuk salah satu gunung api aktif yang melanjutkan aktivitas vulkaniknya, seperti pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: Terkini Bisnis: Jembatan Besuk Kobokan Runtuh, TPAKD OJK Salurkan Rp 1,25 T