TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Minggu siang hingga sore, 5 Desember 2021 dimulai dengan jembatan Besuk Kobokan di Jalan Nasional Turen, Lumajang, runtuh pasca-erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur. Jembatan tersebut dibangun pada 1997 dan memiliki panjang 129 meter serta lebar 9,6 meter.
Kemudian informasi Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan menghentikan aktivitas 9 investasi ilegal, yang terdiri dari perdagangan aset kripto, robot trading hingga investasi emas.
Selain itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) telah menyalurkan program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) senilai Rp1,25 triliun sejak Januari hingga September 2021.
Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Erupsi Gunung Semeru, Jembatan di Lumajang yang Dibangun pada 1997 Runtuh
Jembatan Besuk Kobokan di Jalan Nasional Turen, Lumajang, runtuh pasca-erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur. Jembatan tersebut dibangun pada 1997 dan memiliki panjang 129 meter serta lebar 9,6 meter.
Kementerian melalui pernyataan resminya menyatakan tim tanggap darurat baru bisa mendekat ke beberapa titik lokasi Jembatan Besuk Koboan karena tebalnya lumpur dan masih berada di zona berbahaya. Akibat jembatan roboh, jalan yang menghubungkan Lumajang-Turen-Malang terputus.
“Kementerian bergerak cepat membantu mempercepat penanganan darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Upaya tanggap darurat dilakukan dengan mengerahkan sumber daya dan personel di balai-balai Kementerian PUPR yang berada di Provinsi Jawa Timur,” berikut pernyataan Kementerian PUPR, Ahad, 5 Desember 2021.
Kementerian PUPR mencari jalur alternatif untuk membuka kembali akses umum guna memastikan penyaluran bantuan tak tersendat. Melalui balai-balai di Jawa Timur, Kementerian mengklaim telah berkoordinasi dengan berkoordinasi Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD), Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk melakukan verifikasi data dan penanganan jangka pendek maupun jangka panjang.
Saat ini, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur telah menurunkan sejumlah bantuan dan alat berat. Kementerian mendatangkan sepuluh unit hidran umum (HU) berkapasitas 2.000 liter.
Baca berita selengkapnya di sini.