Pasar Diguncang Kekhawatiran Varian Omicron, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 14.397

Kamis, 2 Desember 2021 19:35 WIB

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai tukar rupiah ditutup melemah 51 poin di level Rp 14.397 per dolar AS pada perdagangan sore ini. Sehari sebelumnya, nilai tukar ditutup di level Rp 14.346 per dolar AS.

"Pasar diguncang oleh berita bahwa omicron bisa lebih menular daripada varian sebelumnya, yang mengindikasikan kembalinya bank perjalanan dan penguncian yang dapat berdampak pada pemulihan ekonomi," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Desember 2021.

AS melaporkan kasus varian omicron pertamanya pada hari Rabu, 1 Desember 2021. Adapun Australia, Inggris, Kanada, dan Jepang juga melaporkan kasus meskipun perbatasan diperketat.

Sementara itu, jumlah kasus omicron di Afrika Selatan, tempat ditemukannya varian empat pekan lalu, meningkat dua kali lipat dari Selasa hingga Rabu.

Terlepas dari ketidakpastian seputar omicron dan dampaknya, pasar juga mewaspadai kebijakan moneter di AS. Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menegaskan kembali pendiriannya bahwa Fed akan mempertimbangkan untuk mempercepat pengurangan aset ketika bertemu dari 14 hingga 15 Desember.

Advertising
Advertising

"Ini juga bisa berarti kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan," kata Ibrahim.<!--more-->

Namun demikian, meskipun The Fed telah mengadopsi nada inflasi yang lebih hawkish, Bank of England dan Bank Sentral Eropa tetap berpegang pada nada dovish mereka.

Di dalam negeri, pemerintah memproyeksikan inflasi 2021 akan mencapai 1,9 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020 (year on year/yoy), melihat dari perkembangan inflasi November 2021 yang tercatat 1,75 persen (yoy).

Dengan demikian, inflasi masih berpotensi menguat secara bertahap seiring dengan perkembangan positif mobilitas masyarakat saat ini akibat pelonggaran PPKM.

Walaupun ada pengetatan PPKM di seluruh wilayah Indonesia serta penghapusan libur natal dan tahun baru, Ibrahim melihat momen konsumsi masyarakat masih akan meningkat, sehingga dapat mendorong kenaikan inflasi. "Namun, potensi tekanan inflasi lebih tinggi akan bisa terkendali," tutur Ibrahim.

Sebagai informasi saja, naiknya inflasi November 2021 terutama disumbang oleh inflasi inti dan harga yang diadministrasikan atau administered price, seiring dengan peningkatan aktivitas konsumsi dan mobilitas masyarakat karena pandemi yang mulai terkendali, di tengah inflasi komponen makanan bergejolak atau volatile food yang sedikit melambat.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kata Ibrahim, terjadi inflasi sebesar 0,37 persen pada November 2021, sehingga inflasi Januari-November 2021 mencapai 1,30 persen. Adapun inflasi inti terus melanjutkan tren meningkat, mencapai kisaran 1,44 persen (yoy), naik dari angka Oktober 1,33 persen (yoy).

Baca Juga: Rupiah Melemah Tipis, Pasar Terpengaruh Inflasi November 0,37 Persen

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

20 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

23 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya