Erick Thohir Beberkan Rencana Anak Usaha Pertamina hingga ASDP IPO pada 2022
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 2 Desember 2021 13:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dua anak perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) bersiap mencatatkan saham perdana atau initial public offering pada 2022. Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menyatakan dua perusahaan itu adalah Pertamina Geothermal Energy dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Rencana itu diungkapkan Erick Thohir dalam rapat kerja bersama Komisi VI di DPR. Erick berujar perusahaan pelat merah akan didorong mendapatkan pendanaan lain agar tak terus-menerus tergantung pada keuangan negara.
“Geothermal Energy kita tahu dunia semua mendorong ke arah green ekonomi. Eropa memutuskan banyak sekali komoditas tidak bisa masuk ke sana kalau tidak pakai green energy,” ujar Erick, Kamis, 2 Desember 2021.
Erick berharap dengan IPO, Pertamina Geothermal Energy bisa memperluas market ekonomi hijau. Proyek ini juga akan diperkuat sebagai bagian dari transformasi energi menuju energi baru terbarukan dengan kapasitas 15 GW.
Adapun Pertamina Geothermal Energy merupakan cucu Pertamina yang bergerak di sektor panas bumi. Rencananya, perusahaan ini akan mencatatkan saham perdananya pada kuartal II 2022.
Sementara itu untuk ASDP, Erick tak menggamblangkan kapan tepatnya perusahaan yang bergerak di sektor penyedia akses transportasi publik ini akan melaksanakan IPO. Ia hanya menyebut pendanaan yang nantinya diperoleh akan digunakan untuk meremajakan aset kapal-kapal feri.
<!--more-->
“Kkondisi kapal ini kan makin tua. Ini membahayakan buat kita, kalau kita bersandar kepada transportasi yang begini. Jadi kita harus mencari alternatif pendanaan, tidak mungkin PMN terus, agar kita bisa terus memperbaiki kapal-kapal feri,” tuturnya.
Selain IPO, Erick mengumumkan rencana BUMN - BUMN yang akan melakukan rights issue. Setidaknya ada empat perusahaan yang akan menawarkan penerbitan saham baru, di antaranya Krakatau Steel, Semen Indonesia, Bank BTN, dan BNI.
Krakatau steel akan melaksanakan rights issue tanpa penanaman modal negara (PMN) pada akhir 2022. Sementara itu, Semen Indonesia akan melakukan rights issue bersamaan dengan inbreng Semen Baturaja sebagai bagian dari penguatan sinergi perusahaan.
“Ini bagian kita mengkonsolidasikan perusahaan karena kita harus berkompetisi dengan perusahaan swasta dan asing. Tidak bisa dibiarkan Semen Baturaja ini kondisinya terus menurun,” kata Erick.
Sementara itu, untuk BTN, Erick mengatakan rights issue akan dilakukan supaya perusahaan memperoleh permodalan yang cukup untuk meningkatkan kapasitas pembangunan perumahan rakyat. BTN ajan difokuskan terhadap layanan pembiayaan kepemilikan rumah.
Tak jauh berbeda dengan BTN, Erick Thohir menjelaskan rights issue BNI juga akan bertujuan mendorong perusahaan memiliki permodalan yang kuat. BNI akan menyasar segmen UMKM untuk kepentingan ekspor dan diaspora di luar negeri sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi.
Baca: Sengketa Tol Desari, Pengadilan Tolak Gugatan Tommy Soeharto ke Pemerintah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.