Jadi Investor Baru Bank Bumi Arta, Unicorn Ajaib Genggam 24 Persen Saham

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 19 November 2021 21:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) memiliki pemegang saham baru dengan porsi kepemilikan lebih dari 5 persen. Dari data pemegang saham emiten di atas 5 persen yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 19 November 2021, terdapat nama Takjub Finansial Teknologi atau Ajaib yang mengenggam saham BNBA sebesar 24 persen atau sebanyak 554,4 juta saham.

Takjub Finansial Teknologi dikenal dengan nama Ajaib, merupakan perusahaan mutual fund agent yang berdiri pda 2019 dan terdaftar di OJK dengan nomor izin KEP-17/PM.21/2018.

Oktober lalu, Ajaib menjadi unicorn ke-7 di Indonesia setelah menggalang dana Seri B senilai US$ 153 juta dari DST Global atau setara Rp 2,2 triliun (kurs Rp 14.200).

Ajaib menyediakan layanan reksa dana online dan investor dapat berinvestasi saham, obligasi, dan pasar uang melalui reksa dana. Perusahaan ini memiliki saham Bank Bumi Arta dengan pemegang rekening efek PT Ajaib Sekuritas Asia.

Salah satu pendana Ajaib adalah Ribbit Capital, yang juga menjadi investor PT Bank Jago Tbk. (ARTO). Di Ajaib, Ribbit terlibat dalam pendanaan senilai US$ 90 juta pada awal 2021.

Ribbit menjadi Lead Investors dengan beberapa pemodal lain yang terlibat adalah Horizons Ventures, SoftBank Ventures Asia, dan Alpha JWC Ventures. Ajaib adalah portofolio pertama Ribbit di Asia Tenggara.

Selain Ajaib, tercatat pemegang saham Bank Bumi Arta lainnya, yaitu Surya Husada Investment dengan porsi kepemilikan sebesar 32,45 persen, Danagraha Agung sebesar 20,07 persen, dan Budiman Kencana Lestari sebesar 13,38 persen.

Jika dibandingkan dengan komposisi pemegang saham pada September 2021, maka terdapat penurunan porsi dari ketiga pemegang saham tersebut. Sebelumnya, Surya Husada Investment memiliki saham BNBA sebesar 45,45 persen, Dana Graha Agung sebesar 27,27 persen, dan Budiman Kencana Lestari sebesar 18,18 persen.

Rabu lalu, diketahui terjadi transaksi crossing saham Bank Bumi Arta pada perdagangan sesi I senilai Rp 750 miliar. Transaksi jual dilakukan melalui BCA Sekuritas sebanyak 556,56 juta saham, sedangkan transaksi beli melalui Primasia Securities sebanyak 556,78 juta saham. Jumlah tersebut setara dengan nilai transaksi sekitar Rp 750 miliar.

Bank Bumi Arta telah mengantongi restu pemegang saham untuk melaksanakan aksi penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 750 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Perseroan memperkirakan dapat mengantongi pernyataan efektif dari OJK untuk aksi ini pada 29 November 2021.

Selanjutnya, periode pelaksanaan HMETD dijadwalkan pada 13-17 Desember 2021. Tujuan pelaksanaan PUT I adalah untuk memenuhi modal inti minimum untuk tahun 2021 yang diatur dalam POJK 12/2020, sehingga modal inti perseroan akan menjadi minimum sebesar Rp 2 triliun dan memperkuat struktur permodalan perseroan.

Jika menilik ke belakang, pada 19 Agustus 2021, melalui keterbukaan kepada BEI, manajemen Bank Bumi Arta mengakui terdapat rencana aksi korporasi berupa divestasi saham yang akan dilakukan oleh perseroan. Saat itu, BNBA belum mengungkapkan secara terperinci siapa investor baru yang akan mendapatkan pengalihan saham dari pemegang saham yang lama.

"Dalam beberapa saat lagi akan diumumkan secara resmi. Hari ini masih belum dapat diinformasikan, karena masih dalam proses dan belum final," demikian disampaikan manajemen BNBA.

Manajemen BNBA menyatakan perseroan akan menempuh atau memilih keputusan yang betul-betul untuk kepentingan bersama yaitu para pemegang saham, masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan dari Bank Bumi Arta. "Diharapkan setelah proses final konsolidasi tersebut, Bank Bumi Arta akan bisa lebih maju lagi dan dapat terus berkiprah di dunia perbankan Indonesia."

BISNIS

Baca juga: Dapat Dana Rp 2,2 T, Ajaib Jadi Unicorn Ke-7 di Indonesia

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

17 jam lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

2 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

5 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

6 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

6 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

8 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya