Kementan Klaim Pasokan Bahan Baku Aman Menjelang Nataru

Jumat, 19 November 2021 09:10 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Desa Gombongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim pasokan bahan baku menjelang libur Natal dan tahun baru aman kendati sejumlah harga mulai mengalami kenaikan. Pelaksana tugas Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan dinamika stok dan harga pangan realtif stabil, namun ada potensi peningkatan permintaan.

“Biasanya di momentum seperti Nataru terjadi kenaikan permintaan bahan pangan, seperti telur, minyak goreng, dan daging ayam terutama di daerah-daerah yang mayoritas merayakan Natal dan tahun baru,” ujar Sarwo dalam pesan pendek kepada Tempo, Jumat, 19 November 2021.

Berdasarkan perhitungan prognosa neraca pangan strategis hingga Desember 2021, Sarwo mengatakan nyaris semua komoditas pangan pokok strategis mencukupi. Saat ini neraca beras mengalami surplus 9,3 juta ton; jagung 2,8 juta ton; bawang merah 128 ribu ton; bawang putih 195 ribu ton; daging sapi 121 ribu ton, dan daging ayam ras 362 ribu ton.

Kemudian stok telur ayam ras masih sekitar 241 ribu ton; gula pasir 1,1 juta ton; dan minyak goreng 618 ribu ton. Kementerian, tutur Sarwo, mengupayakan stabilitas pasokan dan harga pangan melalui berbagai strategi. Misalnya, memotong rantai pasok pangan dengan mengoptimalkan Pasar Mitra Tani (PMT).

“PMT menjual bahan pangan di bawah harga pasar karena memotong rantai pasok dengan membeli produk pangan langsung dari petani atau kelompok tani atau produsen pangan lainnya,” ujar Sarwo.

Advertising
Advertising

Kementerian Pertanian juga melakukan intervensi distribusi pangan pokok dari daerah surplus ke daerah defisit atau dari wilayah dengan harga rendah ke wilayah dengan harga tinggi. Sarwo mencontohkan pengiriman komoditas beras sekitar 70 ton dari Jawa Barat ke Kepulauan Riau dan dari Jawa Timur ke Maluku.

<!--more-->

Ada pula pengiriman komoditas dari Jawa Timur ke Maluku yang mencakup bawang merah sekitar 5 ton, bawang putih sekitar 5 ton, telur ayam sekitar 9,5 ton, dan minyak goreng sekitar 4 ton. Sedangkan dari Sulawesi Selatan ke Kalimantan Timur, terjadi pengiriman cabai rawit.

“Selanjutnya kami membantu peternak mandiri atau kecil untuk mengakses jagung, sekitar 1.500 ton jagung dari NTB dan Sulawesi Utara kami bantu distribusikan ke wilayah Blitar dan Kendal,” ujar Sarwo.

Tiga harga bahan pokok tampak mengalami kenaikan menjelang libur Natal dan tahun baru. Pusat informasi Harga Pangan Strategis Nasional per 19 November menampilkan harga cabai rawit hijau terkerek sekitar 0,8 persen atau rata-rata Rp 300 per kilogram. Kini, harga cabai rawit rata-rata berkisar Rp 34.950 per kilo.

Sedangkan harga telur ayam ras segar meningkat menjadi rata-rata Rp 25.350 per kilogram. Kenaikan ini sekitar 0,2 persen dari harga sebelumnya. Pergerakan harga dengan kenaikan yang tinggi juga tampak untuk bahan pokok minyak goreng kemasan bermerek. Harga minyak goreng rata-rata naik menjadi Rp 18.350 atau 0,55 persen per kilogram.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | LARISSA HUDA

BACA: Simak, Ini Daftar Produk Pangan yang Tak Perlu Izin BPOM

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

2 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

7 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

12 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

17 jam lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

1 hari lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

1 hari lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

3 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya