12 Perusahaan Lebih dari 2 Tahun Disuspensi, BEI: Berpotensi Delisting

Sabtu, 13 November 2021 17:27 WIB

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia atau BEI menyebut ada 12 perusahaan tercatat yang sudah lebih dari 24 bulan disuspensi perdagangan sahamnya. "Itu berpotensi dilakukan proses delisting oleh bursa," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia kepada wartawan pada Jumat malam, 12 November 2021.

Beberapa emiten yang sudah lebih dari dua tahun disuspensi itu antara lain PT Eureka Prima Jakarta Tbk. alias LCGP, PT Triwira Insan Lestari Tbk alias TRIL, PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. alias KBRI, serta Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. atau JKSW.

Selama tidak ada perbaikan kondisi yang menjadi penyebab dilakukannya suspensi, kata Nyoman, maka Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi untuk dilakukan delisting. "Bursa akan mempertimbangkan upaya perbaikan kinerja yang dilakukan sebelum Perusahaan Tercatat tersebut ditetapkan delisting oleh Bursa," kata dia.

Nyoman mengatakan LCGP, KBRI dan JKSW sebelumnya sudah menyampaikan keterbukaan informasi mengenai rencana perbaikan hasil audit perusahaan. Namun, sampai saat ini belum terdapat perkembangan perbaikan yang menunjukkan keraguan keberlangsungan usaha (going concern) telah terselesaikan.

Adapun TRIL, kata dia, suspensi disebabkan karena ada permasalahan going concern, walaupun berdasarkan Laporan Keuangan periode 30 Juni 2021 telah membukukan pendapatan. "Sampai saat ini masih terdapat going concern dari Bursa terkait Laporan Keuangan periode sebelumnya yang harus dilakukan perbaikan," ujar dia.

Advertising
Advertising

Selain itu, Bursa juga melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kondisi potensi delisting tersebut. Berdasarkan POJK Nomor 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, diatur bahwa Perusahaan Tercatat yang di-delisting oleh Bursa diwajibkan mengubah statusnya dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan Tertutup. Caranya dengan melakukan pembelian kembali atas seluruh saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik (buyback).

Nyoman mengatakan bursa terus memantau kondisi dan perkembangan terkini dari Perusahaan Tercatat dan meminta informasi mengenai rencana dan realisasi perbaikan beserta kondisi terkini dari Perusahaan Tercatat kaitannya dengan kondisi yang menyebabkan suspensi dan berpotensi untuk dilakukan delisting.

BEI akan mempertimbangkan upaya perbaikan kinerja yang dilakukan sebelum perusahaan tercatat tersebut ditetapkan delisting.

Baca: Kemenko Marves Buka-bukaan soal Masalah Pengembangan Pesawat N219 Amphibi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

5 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

8 hari lalu

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.

Baca Selengkapnya

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

9 hari lalu

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.

Baca Selengkapnya

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

9 hari lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

10 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

10 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

10 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya