Penjualan Motor Mulai Naik, Begini Strategi Lembaga Pembiayaan Kejar Pertumbuhan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 8 November 2021 08:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kendati nilai piutang pembiayaan sepeda motor baru senilai Rp 63,11 triliun masih terkoreksi 2,4 persen (year-to-date/ytd) dari tutup buku 2020, para lembaga pembiayaan atau multifinance mulai melihat tren positif.
PT Federal International Finance Group (FIFGROUP), anak usaha grup emiten agen pemegang merek otomotif Astra International Tbk. (ASII) lewat Astra Financial, menjadi salah satu yang ketiban berkah fenomena ini. Direktur Utama FIFGROUP, Margono Tanuwijaya menjelaskan bahwa pertumbuhan penjualan sepeda motor secara umum, yang juga berpengaruh ke pembiayaan sepeda motor dari pihaknya yang disebut FIFASTRA, merupakan cerminan ekonomi segmen middle-low mulai pulih.
"FIFGROUP sendiri merealisasikan pembiayaan di Rp 24,4 triliun per September 2021, porsi dari FIFASTRA 63 persen. Kalau kondisi ini bertahan, kami mengincar pertumbuhan di kisaran 8 persen dari tahun lalu," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu, 7 November 2021.
FIFGROUP pada full year 2020 membukukan total pembiayaan senilai Rp 30,1 triliun, dengan porsi produk FIFASTRA atau pembiayaan sepeda motor baru dan bekas masing-masing menyumbang senilai Rp 19,28 triliun dan Rp 9,5 triliun.
Margono mengungkap langkah yang akan diambil FIFGROUP untuk mengambil momentum daya beli konsumen dalam waktu dekat, yaitu meningkatkan branding lewat kanal digital, membuat beragam promosi dengan induk usaha, serta berkolaborasi untuk bisa mengambil potensi cross-selling dengan multifinance anggota grup Astra lain.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengungkap penjualan sepeda motor nasional pada September tahun ini menembus 3,76 juta unit. Lebih besar dari capaian full year 2020 di 3,66 juta unit dan masih on-the-track mencapai sekitar 4,3 juta sampai 4,6 juta unit pada tutup buku 2021.
<!--more-->
Adapun emiten pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru pada kuartal III 2021 sebesar Rp 18,1 triliun, naik 36 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Adira Finance, Hafid Hadeli mengungkap terkhusus produk pembiayaan sepeda motor baru yang menyumbang sekitar 55 persen dari total penyaluran pembiayaan perusahaan setiap tahun, mampu tumbuh mencapai 34 persen (yoy) ketimbang tahun lalu. Adapun, sepanjang periode 2020, emiten berkode emiten ADMF ini mencatatkan total pembiayaan baru Rp 18,6 triliun, di mana porsi pembiayaan sepeda motor menyumbang Rp 10,3 triliun.
Hafid menjelaskan transformasi digital masih akan menjadi garda depan pendongkrak pembiayaan, tepatnya lewat beberapa platform marketplace buatannya dan aplikasi Adiraku yang tercatat telah diunduh sekitar 1,8 juta konsumen dan user terdaftar sekitar 736 ribu konsumen.
"Dalam waktu dekat, Adira Finance akan meluncurkan aplikasi mobile Adiraku versi 2.0 sebagai upaya untuk menawarkan produk dan layanan yang lebih baik kepada konsumen. Di samping itu, Adira Finance juga mendorong konsumen menjadi lebih aktif dalam menggunakan platform digital seperti Momobil.id, momotor.id, serta dicicilaja.com sebagai alternatif dalam mengakuisisi pembiayaan baru konsumen baik existing maupun konsumen baru," ungkap Hafid dalam diskusi bersama media.
Perusahaan pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) juga tercatat mampu bertumbuh pesat dengan total pembiayaan mencapai Rp 3 triliun setelah pada periode 2020 hanya mampu menyalurkan Rp 1,8 triliun akibat terpengaruh pandemi.
Kredit sepeda motor sebagai salah satu produk andalan WOMF pun berpengaruh besar. Pasalnya, sepanjang 2020, porsi pembiayaan ke segmen ini hanya Rp 791 miliar, terbagi setiap kuartal masing-masing Rp 510 miliar, kemudian anjlok ke Rp 17 miliar dan Rp 99 miliar pada kuartal II dan III, dan baru mulai pulih lagi ke Rp 165 miliar di akhir periode.
Sementara itu, sampai kuartal III 2021, pembiayaan sepeda motor WOMF telah mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Tampak pula tren kenaikan di setiap kuartal, tepatnya dari Rp 275 miliar, berlanjut ke Rp 339 miliar, terakhir Rp 401 miliar.
Direktur Keuangan WOMF, Zacharia Susantadiredja optimistis di samping produk pembiayaan dana tunai beragunan mobil (MobilKu) dan motor (MotorKu), serta pembiayaan logam mulia (MAS Ku), pertumbuhan pembiayaan sepeda motor bakal membawa pembiayaan baru sepanjang 2021 melonjak ke Rp4 triliun sampai Rp 4,3 triliun.
WOMF berupaya meningkatkan penyaluran pembiayaan dan akuisisi konsumen baru lewat berbagai periode promosi dan pemasaran melalui kanal digital, serta optimalisasi proses bisnis secara berkelanjutan menggunakan e-service, digital sign, dan e-asset.
BISNIS
Baca juga: Gojek dan Tokopedia Digugat Rp 2,08 Triliun karena Merek GoTo
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.