Meski Pendapatan Turun, Rugi Bersih Blue Bird Susut pada Kuartal III 2021

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 31 Oktober 2021 18:26 WIB

Transmover. Bluebirdgroup.com

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk. (BIRD), mencetak penurunan pendapatan hingga kuartal III 2021. Kendati demikian, posisi rugi bersih perseroan berhasil diperkecil.

Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,45 triliun atau turun 6,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Rp 1,55 triliun.

Selain PPKM yang diberlakukan pada 2021, bulan Januari dan Februari 2020 pendapatan perseroan masih berada dalam masa normal sebelum pandemi di mana kinerja pada saat itu sedang sangat baik dengan rata-rata pendapatan Januari-Februari 2020 naik sekitar 7 persen dibandingkan dengan Januari-Februari 2019.

Apabila dibandingkan dengan antara periode pandemi pada 2020 dan 2021, performa perseroan justru membaik di periode 9 bulan 2021. Rata-rata pendapatan per bulan periode pandemi (Januari-September) 2021 naik Rp 24 miliar atau 17,5 persen dibandingkan dengan rata-rata pendapatan per bulan periode pandemi (Maret-Desember) 2020, yang menunjukkan perseroan pada jalur pemulihan yang kuat dan mampu menghadapi goncangan pandemi lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Kinerja BIRD secara keseluruhan pada 2021 membaik signifikan dibandingkan dengan 2020. Rugi bersih Blue Bird pada 9 bulan tahun ini tercatat sebesar Rp 66,3 miliar, membaik 58 persen dibandingkan dengan kerugian pada periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 158 miliar.

EBITDA perseroan juga turut meningkat di mana pada periode 2021 senilai Rp 248 miliar, naik Rp 12,5 miliar dibandingkan dengan 2020. Perbaikan kinerja ini didukung oleh beberapa faktor seperti beban langsung perseroan turun 9,6 persen atau Rp 125,3 miliar secara tahunan sebagai hasil dari efisiensi operasional.
<!--more-->
Selain itu, strategi efisiensi diterapkan dalam lini pendukung operasi perseroan sehingga beban usaha juga turun Rp 46,2 miliar pada 2021 dibandingkan dengan 2020, sehingga rugi usaha perseroan jauh membaik dari Rp 177 miliar menjadi Rp 108 miliar.

Salah satu lini bisnis perseroan yaitu Mobil Go yang bergerak pada penjualan mobil bekas eks armada Blue Bird, menunjukkan kinerja yang sangat baik. Laba atas penjualan aset naik sangat signifikan dari yang sebelumnya mencatat kerugian sebesar Rp 5,4 miliar menjadi laba sebesar Rp 48,6 miliar. Hal ini didorong dari peningkatan volume dan juga perbaikan di harga jual per unit.

Selain itu, ekspansi perseroan dari sisi teknologi dengan diluncurkannya MyBlueBird 5 dan juga kolaborasi dengan berbagai platform lain untuk booking channel dan payment channel taksi perseroan memberikan fleksibilitas lebih bagi customer dalam melakukan pemesanan dan pembayaran.

Posisi neraca dan kas perseroan pada kuartal III 2021 juga semakin kuat dibandingkan dengan tahun lalu. Posisi kas Blue Bird pada akhir September 2021 adalah Rp 739,9 miliar dibandingkan posisi kas 30 September 2020 yaitu sebesar Rp 730,9 miliar.

Debt to equity ratio per 30 September 2021 adalah 0,3x, yang menunjukkan posisi neraca yang sangat sehat dan perseroan masih memiliki ruang yang sangat lebar untuk melakukan ekspansi. Mulai April 2021, didukung oleh kondisi keuangan perseroan yang semakin membaik, perseroan telah mengakhiri masa relaksasi pembayaran pinjaman ke bank dan mulai melakukan pembayaran pokok pinjaman dengan normal.

Direktur Utama Blue Bird, Sigit Djokosoetono, mengungkapkan pembatasan mobilitas masyarakat adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19 di negeri ini. Pandemi yang bermula pada 2020 dan berlanjut pada 2021 memberikan dampak tersendiri bagi sektor transportasi akibat dari berkurangnya mobilitas masyarakat.
<!--more-->
Pemerintah setidaknya telah menerapkan 2 kali PPKM yaitu PPKM Mikro di pertengahan Januari dan PPKM Darurat yang dilaksanakan pada Juli 2021. Pemberlakuan pembatasan mobilitas masyarakat tersebut tentunya memiliki dampak pada kinerja Perseroan.

"Kami telah belajar banyak dari tahun 2020 dalam menyikapi pembatasan mobilitas masyarakat melalui berbagai program efisiensi untuk mengurangi beban perseroan," katanya dalam keterangan resmi, Minggu, 31 Oktober 2021.

Sigit mengungkapkan Blue Bird masih menjadi perusahaan yang kuat dan terus berkembang di tengah kondisi pandemi. “Banyak perusahaan transportasi yang sudah bertumbangan akibat pandemi. Namun fakta bahwa Blue Bird masih bertahan dan terus mengembangkan bisnisnya adalah bukti dari kepercayaan masyarakat terhadap layanan Blue Bird dan tata kelola perusahaan yang prudent serta berorientasi kepada customer,” katanya.

Blue Bird terus mengembangkan sayap di bisnis pengiriman barang. Sejak 2020 Perseroan sudah masuk dalam bisnis pengiriman barang untuk meningkatkan utilitas armada taksi. Perseroan sudah bekerja sama dengan beberapa partner lain seperti Indogrosir, Paxel, Union Group, Kem Chicks, Kereta Api Indonesia dan lain-lain.

Pada 2021, layanan pengiriman barang Blue Bird Kirim sudah masuk sebagai alternatif pengiriman barang di Shopee yang merupakan marketplace e-commerce terbesar kedua di Indonesia. Ke depannya, perseroan akan berekspansi untuk masuk sebagai alternatif pengiriman dalam berbagai platform e-commerce lainnya mengingat potensi bisnis yang cukup besar dari segmen ini.

BISNIS

Baca juga: Lagi, Pemegang Saham Pengendali Blue Bird Borong BIRD

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

1 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

2 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Shopee Beri Garansi Tepat Waktu Jika Pesanan Tak Sesuai Jadwal Tiba

3 hari lalu

Shopee Beri Garansi Tepat Waktu Jika Pesanan Tak Sesuai Jadwal Tiba

Shopee berupaya menciptakan pengalaman belanja yang nyaman dan menyenangkan, baik penjual maupun pembeli.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

4 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Shopee Berikan Voucher Kaget untuk Kembalikan Semangat Pengguna Pasca Lebaran

7 hari lalu

Shopee Berikan Voucher Kaget untuk Kembalikan Semangat Pengguna Pasca Lebaran

Shopee menghadirkan kampanye 5.5 Voucher Kaget atau spesial diskon pasca Lebaran, mulai tanggal 15 April - 5 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

10 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

19 hari lalu

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

Mengisi saldo e-toll tidak lagi memerlukan penggunaan uang tunai. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

AFF Gandeng Shopee untuk Gelar Kompetisi Antar-Klub Asia Tenggara

24 hari lalu

AFF Gandeng Shopee untuk Gelar Kompetisi Antar-Klub Asia Tenggara

AFF bekerja sama dengan e-commerce Shopee untuk menggelar kompetisi klub se-Asia Tenggara atau ASEAN.

Baca Selengkapnya

Shopee dan BPJPH Kerja Sama, Pelaku Usaha Bisa Daftar Sertifikasi Halal di Shopee

25 hari lalu

Shopee dan BPJPH Kerja Sama, Pelaku Usaha Bisa Daftar Sertifikasi Halal di Shopee

Shopee dan BPJPH melakukan kerja sama untuk memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melakukan sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya