30 Oktober 1946 ORI Beredar Pertama Kali, Berapa Besarannya?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 30 Oktober 2021 19:53 WIB

Uang kuno yang dijual di salah satu stand pada Festival Bandoeng Baheula di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, (6/4). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 30 Oktober untuk pertama kalinya Oeang Republik Indonesia (ORI) diedarkan. Melansir dari www.kemenkeu.go.id mulai pukul 07.00 sampai 22.00, setiap harinya ORI dicetak sejak Januari 1946. Hingga akhirnya pada Mei, percetakan ORI di Jakarta terpaksa pindah ke Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Ponorogo karena kondisi keamanan.

Inilah yang menjadi latar belakang pertama kalinya ORI diedarkan pada 30 Oktober 1946. Pada 29 Oktober 1946 melalui Keputusan Menteri Keuangan, ORI disahkan pada 30 Oktober 1946 pukul 00.00 dan emisi pertama uang kertas ORI diterbitkan pada hari itu juga.

Sebelum ORI digunakan, pada 1 Oktober 1945 pemerintah Indonesia memberlakukan uang De Javasche Bank yang merupakan mata uang Hindia Belanda dan Jepang sebagai mata uang bersama Republik Indonesia (RI). Kemudian Maklumat Pemerintah Republik Indonesia diterbitkan dan menetapkan bahwasanya uang NICA (Netherland Indies Civil Administration) tidak berlaku di RI pada 2 Oktober 1945. Lalu pemerintah kembali mengeluarkan Maklumat Presiden Republik Indonesia pada 3 Oktober 1945 dan memutuskan jenis-jenis uang yang sementara masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

Kala itu, mata uang Indonesia yang sah ada empat yaitu uang kertas De Javasche Bank sisa zaman kolonial Belanda, uang kertas dan logam pemerintah Hindia Belanda DeJapansche Regering, uang kertas pendudukan Jepang yang menggunakan Bahasa Indonesia Dai Nippon emisi 1943 dengan pecahan bernilai 100 rupiah, dan Dai Nippon Teikoku Seibu emisi 1943 bergambar Wayang Orang Satria Gatot Kaca bernilai 10 rupiah dan gambar Rumah Gadang Minang bernilai 5 rupiah.

Bertepatan dengan diterbitkannya maklumat tersebut, pemerintah Indonesia berencana mengeluarkan ORI. Pemerintah Indonesia membentuk Panitia Penyelenggara Pencetakan Uang Kertas Republik Indonesia pada 7 November 1945. Panitia ini dibentuk oleh Menteri Keuangan A.A Maramis dengan diketuai oleh T.R.B. Sabaroedin dari Kantor Besar Bank Rakyat Indonesia (BRI) bersama beberapa anggota Kementerian Keuangan, Kementerian Penerangan, BRI, dan wakil-wakil dari Serikat Buruh Percetakan.

Advertising
Advertising

Akhirnya G. Kolff di Jakarta dan percetakan Nederlandsch Indische Metaalwaren en Emballage Fabrieken (NIMEF) di Malang menjadi calon percetakan yang memiliki teknologi modern usulan tim pencari data, Tim Serikat Buruh Percetakan G. Kolff di Jakarta. Sedangkan untuk pembuatan desain diserahkan kepada percetakan Balai Pustaka Jakarta. Kemudian untuk proses pencetakan berupa cetak offset dikerjakan di Percetakan Republik Indonesia, Salemba, Jakarta di bawah Kementerian Penerangan.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Hari Oeang, Sri Mulyani: Perayaan Tahunan yang Selalu Ditunggu Pegawai Kemenkeu

Berita terkait

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

12 jam lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

Pakar menyayangkan apabila Sri Mulyani harus turun untuk mengurus pemerintahan daerah kalau maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

1 hari lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

1 hari lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

3 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

3 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

4 hari lalu

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka suara soal isu dirinya yang akan jadi menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

4 hari lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

BI optimistis rupiah akan terus menguat sesuai fundamental.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

4 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya