RI Usulkan 4 Pokok Perlindungan Pekerja Migran dalam Forum Internasional di Dubai

Selasa, 26 Oktober 2021 20:26 WIB

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Agustus 2021. Rapat tersebut membahas langkah strategis dan terukur Kementerian Ketenagakerjaan dalam memperluas lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran terbuka pada masa pandemi Covid-19, penjelasan atas PHK masal dan pekerja yang dirumahkan pada masa pandemi Covid-19, dan penjelasan tentang penanganan pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) selama masa pandemi Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengusulkan empat pokok perlindungan pekerja migran Indonesia dalam pertemuan Sixth Abu Dhabi Dialogue Ministerial Consultation. Forum internasional ini dihadiri 12 negara pengirim, enam negara penerima pekerja migran, serta dua negara peninjau.

“Ini adalah tindak lanjut arahan Presiden (Joko Widodo) tentang pentingnya isu perlindungan dan pemberdayaan para pekerja migran yang merupakan salah satu fokus utama Pemerintah Indonesia,” kata Ida Fauziyah dalam keterangannya, Selasa, 26 Oktober 2021.

Dalam usulannya, Ida meminta adanya peningkatan kondisi kerja bagi pekerja migran perempuan. Selanjutnya, ia mengusulkan adanya berbagi informasi tentang pasar kerja serta mendorong pengakuan atas keterampilan.

Ketiga, ia juga mendorong pemanfaatan teknologi dalam tata-kelola penempatan dan migrasi tenaga kerja migran yang cepat, transparan, akuntabel, serta aman. Keempat, Ida mengusulkan adanya pengembangan manajemen internasional ihwal migrasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari negara asal, negara transit, dan negara tujuan.

Ida berujar, pada agenda adopsi Joint Ministerial Declaration yang akan dilaksanakan pada 27 Oktober 2021, Pemerintah Indonesia akan mendorong komitmen para anggota forum ADD untuk menyepakati pentingnya pelindungan pekerja migran. Hal ini dianggap sebagai kepentingan bersama untuk mewujudkan migrasi yang adil, tertib, dan aman, serta meningkatkan kesejahteraan baik bagi pekerja migran maupun keluarganya.

Advertising
Advertising

Forum ADD digelar selama dua hari mulai 26 hingga 27 Oktober di Dubai, Uni Emirat Arab. Negara-negara yang tergabung adalah Afganistan, Bangladesh, Cina, India, Indonesia, Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.

Kemudian, Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Malaysia. Ada juga negara peninjau, yaitu Swedia dan Swiss. Menurut Ida, pertemuan ini merupakan momentum tepat bagi Pemerintah Indonesia untuk mempromosikan strategi Indonesia dalam melindungi dan memberdayakan para pekerja migran.

Baca Juga: Menaker Luncurkan Program Pemagangan di 5 Destinasi Wisata Super Prioritas

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

2 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

1 hari lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

2 hari lalu

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

2 hari lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

2 hari lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Al Shindagha Museum, Melihat Dubai di Masa Lalu dan Rumah Parfum yang Unik

3 hari lalu

Menjelajah Al Shindagha Museum, Melihat Dubai di Masa Lalu dan Rumah Parfum yang Unik

Al Shindagha Museum berisi rumah-rumah kuno masyarakat Dubai, termasuk tempat tinggal keluarga Al Maktoum di masa lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

4 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

4 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya