Laju Rupiah Pekan Terakhir Oktober Diprediksi Fluktuatif

Jumat, 22 Oktober 2021 22:05 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyampaikan, dolar menguat terhadap mata uang lainnya pada Jumat, 22 Oktober 2021, dan rupiah ditutup di rentang Rp 14.100 hingga Rp 14.140.

“Dalam perdagangan akhir pekan, rupiah ditutup stagnan walaupun sebelumnya sempat melemah 40 point di level Rp 14.122 dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.123. Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, tepatnya Senin, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup melemah di rentang Rp 14.100 hingga Rp 14.140,” papar Ibrahim, pada Jumat, 22 Oktober 2021.

Ibrahim juga memaparkan, bahwa terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang mendorong indeks dolar menjadi meningkat. Salah satu faktor internal yang ada, yaitu pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Covid-19 menjadi pelajaran yang berharga dan bisa menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk melangkah ke depan, menuju Indonesia yang lebih baik dan fundamental ekonomi yang semakin kokoh. Pandemi juga memberikan banyak pelajaran penting bagi seluruh golongan masyarakat, dengan mengekspos hal-hal yang masih perlu diperkuat di Indonesia.

“Hal-hal tersebut antara lain sistem dan layanan kesehatan, logistik dan infrastruktur, digital technology, juga kompetensi sumber daya manusia. Selain tantangan dan pelajaran berharga, pandemi ini juga membuka begitu banyak peluang bagi Indonesia untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional,” papar Ibrahim.

Advertising
Advertising

Salah satu peluang Indonesia, yaitu melakukan reformasi terhadap regulasi yang selama ini tumpang tindih, serta adanya kesempatan untuk melakukan konsolidasi domestik. Pada tahun 2020, saat pandemi menggoyang ekonomi global sehingga foreign direct investment ke Indonesia turun signifikan. Namun ekonomi tetap relatif lebih baik dibandingkan negara lain karena kita ditopang oleh investasi domestik.

<!--more-->

Berbagai peluang kolaborasi dengan sejumlah investor, baik investor dalam negeri dan investor global. Para investor memiliki ketertarikan yang tinggi untuk berinvestasi di Indonesia, terlebih lagi Indonesia terus membenahi ekosistem investasi, kepastian regulasi, serta proses investasi yang jelas dan transparan.

Investasi memegang peranan penting dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa transformasi ekonomi harus didorong untuk mengarah pada hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah. Dimana, Indonesia tidak boleh dikenal dunia sebagai pengimpor bahan baku mentah.

Selain faktor internal, terdapat faktor eksternal yang menguatkan indeks dollar pada minggu ini. Federal Reserve AS harus membiarkan neraca $8 triliun berkurang selama beberapa tahun ke depan, Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Kamis. Tren penurunan dolar memberikan beberapa bantuan dari imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dan meningkatkan taruhan bahwa bank sentral secara global dapat segera memulai pengurangan aset.

“Rekannya, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, mengatakan dia memperkirakan inflasi yang tinggi akan bertahan hingga 2022 dan bank sentral AS harus menaikkan suku bunga pada akhir 2022. Ketua Fed Jerome Powell juga akan mengambil bagian dalam diskusi panel kebijakan di kemudian hari,” papar Ibrahim.

Menurut Reuters, Bank of Japan tengah mempertimbangkan apakah akan menghapus program pinjaman COVID-19 jika jumlah kasus COVID-19 di negara itu terus turun. Jika memutuskan untuk menghapus program secara bertahap, bank sentral berpotensi keluar dari kebijakan mode krisis utama lebih cepat dari yang diharapkan.

Sementara itu, menurut data yang dirilis di Jepang pada hari sebelumnya, indeks harga konsumen inti (CPI) nasional Jepang tumbuh 0,1 persen tahun ke tahun di bulan September. Data tersebut juga menunjukkan bahwa IHK nasional yang tumbuh 0,4 persen bulan ke bulan dan 0,2 persen tahun ke tahun.



Fairuz Amanda Putri

BACA: Laju Nilai Tukar Rupiah Besok Diprediksi Kembali Terkoreksi

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

2 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya