Jokowi Sebut BUMN Terlalu Sering Diproteksi: Sakit, Kita Suntik PMN, Enak Sekali
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 16 Oktober 2021 13:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Badan Usaha Milik Negara atau BUMN untuk profesional dalam bekerja, berani berkompetisi dan mengambil risiko.
"Kalau yang lalu-lalu BUMN-BUMN terlalu keseringan kita proteksi. Sakit, tambahin PMN (Penyertaan Modal Negara). Sakit, kita suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali," kata Jokowi dalam tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden yang diunggah pada Sabtu, 16 Oktober 2021.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada para Direktur Utama BUMN di Hotel Meruorah Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis lalu, 14 Oktober 2021.
Kepala negara menyebutkan perusahaan pelat merah mengkritik perusahaan pelat merah yang tak berani mengambil risiko dalam bekerja. "Berkompetisi tidak berani, bersaing tidak berani, mengambil risiko tidak berani. Bagaimana profesionalisme kalau itu tidak dijalankan?" ucap Jokowi. "Jadi tidak ada lagi yang namanya proteksi-proteksi, sudah lupakan Pak Menteri yang namanya proteksi-proteksi."
Ia juga meminta BUMN dapat go global dan bersaing di tingkat internasional. "Jadi mulai harus menata adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, paling penting ini. Dunia sudah seperti ini, revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, pandemi," katanya.
<!--more-->
Dengan perubahan cepat yang terjadi di seluruh dunia, ia berharap BUMN juga lekas beradaptasi. Ia juga memberi sinyal bahwa pemerintah tak segan untuk menutup BUMN yang tak bisa segera beradaptasi dan berharap terus diproteksi.
"Kalau Pak Menteri sampaikan pada saya, ini ada perusahaan seperti ini, kondisinya seperti ini. Kalau saya, tutup saja! Tidak ada selamet-selametin, bagaimana kalau sudah begitu," ucap Jokowi.
Dan karena posisi BUMN sebagai perusahaan negara, Jokowi ingin tiap perusahaan berkompetisi. "Social impact-nya dihitung juga. Dan yang paling penting: review terus perekonomiannya. Berhitung, kalkulasi sehingga kita bisa tahu pertumbuhan ke depan seperti apa," kata Kepala Negara.
Ia yakin direksi BUMN saat ini sudah cerdas dan terampil di bidang manajemen sehingga dapat beradaptasi dengan model bisnis baru sekaligus teknologi terkini. "Ada yang sudah masuk ke sana sudah cepat adaptasi. Saya lihat perbankan, bank-banknya sudah mulai masuk ke sana. Telkom, Telkomsel sudah saya lihat, yang lain belum. BUMN infrastruktur, BUMN transportasi, belum," ucapnya.
Jokowi juga menyebut salah satu cara beradaptasi yang paling cepat adalah dengan bermitra. "Perusahaan global mana yang paling baik, ajak. Pasti mau dengan kita. Kita sudah dinilai prospek ke depan 10-20 tahun ke depan akan jadi ekonomi 4 besar siapa yang tidak mau? Mau semua," katanya.
ANTARA
Baca: Jokowi Minta BUMN Tak Hanya Berorientasi Proyek, Berebut Penugasan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.