Faisal Basri Soroti Insentif Tambang: Kalau KPK Masih Seperti Dulu, Dibongkar

Selasa, 12 Oktober 2021 20:07 WIB

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta – Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, menyoroti banyaknya insentif yang diberikan pemerintah kepada industri pertambangan atau smelter. Selama ini sektor pertambangan disebut-sebut telah menerima beberapa keringanan, seperti tax holiday hingga tax allowance.

Padahal, menurut Faisal, pertambangan bukan menjadi bagian dari proyek strategis nasional (PSN). Dia pun lembaga keuangan melakukan audit terhadap pemberian kelonggaran kewajiban bagi perusahaan.

“Kawasan yang diperlakukan sebagai PSN itu kawasan smelter, bukan smelternya. Tapi kok dikasih tax holiday," ujar Faisal dalam webinar Core Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2021. "Ini harus audit total. kalau KPK masih seperti dulu, sudah dibongkar habis.”

Menurut Faisal, ada beberapa kriteria sebuah sektor mendapatkan insentif, seperti tax holiday, tax allowance, investment allowance, hingga superdeduction tax. Tax holiday, misalnya, diberikan untuk industri yang memiliki keterkaitan yang luas dan nilai tambah serta eksternalitas yang tinggi.

Selain itu, industri harus memenuhi kriteria memiliki teknologi terbaru dan memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional. Sedangkan tax allowance diberikan kepada industri yang meningkatkan penanaman modal langsung untuk pengembangan anak usaha di daerah tertentu.

Adapun insentif investment allowance diberikan kepada sektor dengan nilai investasi yang tinggi atau untuk ekspor dan memberikan dampak penyerapan tenaga kerja yang besar. Insentif juga bisa diberikan kepada investasi yang memiliki kandungan lokal yang tinggi serta padat karya.

Faisal menyatakan hilirisasi industri yang ada saat ini, khususnya industri nikel, tidak memberikan keuntungan bagi Indonesia. Hilirisasi nikel di Morowali dan Konawe, misalnya, yang digadang-gadang menjadi pusat penghasil baterai mobil listrik hanya akan mendukung industri Cina.

“Hilirisasi kita untuk mendukung industrialisasi ke Cina dan memberi keuntungan yang setinggi-tingginya bagi mereka. Padahal industrialisasi seharusnya menghasilkan penguatan struktur industri dalam negeri agar tidak terlalu bergantung bahan baku yang diimpor,” ujar Faisal Basri.

Baca juga: Faisal Basri Sebut Masih Ada Ekspor Bijih Nikel ke Cina, RI Rugi Ratusan Triliun

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Babak Baru Konflik KPK

1 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

1 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

2 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

3 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

4 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

6 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

6 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

7 jam lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

11 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya