Sri Mulyani dan Bos Bloomberg Bertemu, Apa Saja yang Dibicarakan?

Selasa, 12 Oktober 2021 07:52 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunjungi kantor pusat perusahaan finansial dan media Bloomberg L.P. di New York, Amerika Serikat. Ia menyempatkan diri untuk berbincang dengan sangf pendiri, Michael Bloomberg. Instagram

TEMPO.CO, New York - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kemarin mengunjungi kantor pusat perusahaan finansial dan media Bloomberg L.P. di New York, Amerika Serikat. Dalam kesempatan tersebut, ia menyempatkan diri untuk berbincang dengan sang pendiri perusahaan, Michael Bloomberg.

Sri Mulyani dalam kesempatan itu membahas sejumlah hal di antaranya tentang tantangan perubahan iklim dan persiapan Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 (COP26) di Glasglow, Skotlandia. Mereka berdiskusi seputar upaya dunia menangani ancaman perubahan iklim, terutama dari segi peningkatan pendanaan, kerjasama public private, serta filantropis dalam pendanaan.

“Indonesia telah menciptakan platform blended finance SDG Indonesia One yang dikelola oleh @ptsmi_id PT Sarana Multi Infrastruktur di mana Bloomberg Filantropis juga ikut kontribusi dalam penanaman Mangrove,” kata Sri Mulyani di akun instagram @smindrawati, Senin, 11 Oktober 2021.

SDG Indonesia One, kata Sri Mulyani, adalah wadah kerjasama pendanaan yang dapat berupa pendanaan ekuitas maupun pinjaman dan hibah serta penurunan resiko (de-risking) bagi program SDG dan proyek terkait climate change.

Sri Mulyani dan Michael Blomberg juga berdiskusi mengenai masalah kesehatan, terutama seputar penyesuaian kerja di di masa pandemi Covid-19. Pasalnya, saat orang-orang kembali bekerja di kantor, ada yang tetap ingin bekerja dari rumah. Hal ini menjadi isu utama di AS, baik di pemerintah, dunia usaha, dan di sekolah.

Advertising
Advertising

“Semua negara terus menyesuaikan kebiasaan akibat pandemi. Semua negara masih bergulat mengatasi pandemi dan mengatasi dampak ekonomi sosial dan keuangan yang sangat besar,” ucap Sri Mulyani.

Lebih jauh, Sri Mulyani menjelaskan Indonesia juga terus menangani dan mengendalikan Covid-19, mengembalikan secara bertahan aktivitas sosial ekonomi dan terus mendorong reformasi. Hal tersebut dilakukan agar pemulihan lebih cepat terjadi dan lebih kuat dengan produktivitas dan kinerja ekonomi yang makin tinggi.

BISNIS

Baca: Prudential Tanggapi Keluhan Wanda Hamidah yang Merasa Ditipu

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

8 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

13 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

16 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

21 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

21 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

22 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

22 jam lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

23 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya