Atasi Rawan Pangan di Tolikara Papua, Kementan Salurkan Dana Rp 5 M

Reporter

Antara

Senin, 11 Oktober 2021 15:17 WIB

Banjir bandang melanda lima distrik di Kabupaten Tolikara, Papua, 1 Februari 2016. (Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Ketahanan Pangan Nasional menyalurkan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 5 miliar lebih untuk mengatasi rawan pangan di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tolikara Desman Penggu mengatakan bantuan itu terdiri atas dana alokasi khusus non-fisik dan fisik. DAK non-fisik sudah disalurkan untuk kelompok tani di 5 distrik.

"DAK non-fisik ini sebesar Rp 350 juta dibagi 5 gabungan kelompok tani (Gapoktan), masing-masing menerima Rp 70 juta. Pencairannya dalam dua tahap. Pencairan tahap kedua setelah pekerjaan mencapai 100 persen," katanya di Karubaga, Senin, 11 Oktober 2021.

Sedangkan DAK fisik dianggarkan sebesar Rp 5 miliar lebih. Dana ini akan diterima 16 Gapoktan atau 16 distrik di kabupaten itu.

"Kami berusaha 16 Gapoktan ditambah 5 Gapoktan sebelumnya, harus terealisasi sesuai harapan, sehingga bantuan serupa di tahun mendatang tetap ada," katanya.

Ia memastikan pemda juga memiliki komitmen menyiapkan pangan di beberapa daerah rawan pangan melalui hasil pertanian lokal."Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Tolikara Papua, kita siapkan pagan lokal, seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan komoditas unggulan lokal lainnya," katanya.

Pihaknya hanya memetakan peta rawan pangan, sedangkan yang memutuskan menerima bantuan adalah pemerintah pusat, berdasarkan hasil survei. "Kami hanya siapkan data dan lakukan pendampingan di semua Gapoktan," katanya.

Baca Juga: Kementan: 88 Daerah Rentan Masuk Kategori Rentan Rawan Pangan

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

4 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

5 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

11 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

23 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

1 hari lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya