Jokowi Alihkan Tugas Kereta Cepat ke Luhut, Indef: Indikasi Ada Masalah

Sabtu, 9 Oktober 2021 17:25 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan jalur kereta api cepat Jakarta Bandung di kawasan Halim, Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. Dari total 13 terowongan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini, 10 terowongan di antaranya telah berhasil ditembus sejak awal Agustus 2021 lalu. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov, menilai sikap Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengalihkan tugas kepemimpinan Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Airlangga Hartarto ke Luhut Binsar Pandjaitan mengindikasikan suatu masalah.

Abra melihat adanya sinyal kinerja yang tidak efektif saat komite proyek jumbo itu dipimpin Airlangga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

“Ini menjadi sinyal masalah tidak efektifnya kepemimpinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Airlangga) dalam proyek ini. Bisa kita baca, ada yang tidak benar dalam kepemimpinan Pak Airlangga sehingga mempercayakan proyek ke Pak Luhut,” ujar Abra saat dihubungi Tempo, Sabtu, 9 Oktober 2021.

Jokowi menunjuk Luhut sebagai Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung melalui Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2021 yang terbit pada 6 Oktober 2021. Perpres juga mengatur perubahan pendanaan proyek sepur yang semula tidak mengandalkan APBN, kini dapat didukung oleh uang negara.

Proyek kereta cepat sempat mengalami kendala karena membengkaknya kebutuhan investasi. Anggaran proyek ini diestimasikan bertambah US$ 1,9 miliar atau dari semula Rp 27,17 triliun menjadi Rp 113,9 triliun.

Advertising
Advertising

Abra mempertanyakan evaluasi atas proyek yang digarap BUMN Indonesia dengan Cina tersebut. Tim komite yang dipimpin Airlangga, kata dia, seharusnya dapat mengatasi berbagai masalah dan melaporkannya kepada presiden.

“Apakah mekanisme pengawasan dan evaluasi dilakukan dan seperti apa keputusan-keputusan diambil? Apakah tidak sampai ke Presiden evaluasinya?” kata Abra.

Dengan mengganti kepemimpinan Airlangga ke Luhut, ia khawatir fokus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu akan terganggu. Musababnya Luhut saat ini telah memimpin komite lainnya, seperti PPKM Jawa-Bali, Ketua Dewan Pengarah Danau Prioritas, hingga Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Di samping itu, muncul kritik dari masyarakat atas banyaknya tugas yang diberikan Jokowi kepada Luhut. “Publik bertanya, kenapa harus Pak Luhut lagi?” tutur Abra.

Baca Juga: Terkini Bisnis: Jokowi Izinkan APBN Biayai Kereta Cepat, Harga Mi Indofood Naik

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

6 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

8 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

17 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

18 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

18 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

1 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya