BEI Rayu Unicorn untuk Memancing Modal Asing

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 3 Oktober 2021 17:26 WIB

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus membujuk perusahaan unicorn untuk memancing masuk modal asing. Direktur BEI Hasan Fawzi mengatakan pihaknya memiliki beberapa strategi pengembangan untuk memperbesar aliran modal asing. Salah satunya dengan menggaet perusahaan unicorn untuk go public.

"Kami [berupaya] menarik minat pencatatan saham unicorn, teknologi, dan new economy lainnya, yang semakin diminati oleh investor global dan domestik," katanya kepada Bisnis pada Minggu, 3 Oktober 2021.

Selain itu, lanjutnya, BEI konsisten mengadopsi standar global yang diminati oleh para investor, pengelola dana, dan indeks providers global. Menurutnya, perseroan juga aktif bekerja sama dengan bursa di Asean lainnya.

Hasan menambahkan BEI beberapa kali bahkan melakukan inisiatif dan kerja sama bersama untuk menarik minat investor global. Menurutnya, BEI telah memberikan kemudahan dan insentif untuk instrumen produk ETF, reksadana berbasis ESG, surat utang berbasis ESG, dan produk derivatif.

"Kami mengubah klasifikasi industri pada indeks dengan menerapkan IDX Industrial Classification di awal tahun ini sehingga lebih sesuai standar global. Serta lebih mencerminkan pengelompokan sahan sesuai produknya, sinkron dengan indeks global," katanya.

Investor asing telah melakukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp 2,15 triliun pada kuartal III 2021. Jumlah itu naik 457 persen bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya Rp 638,36 milar. Bahkan lebih baik daripada kuartal I 2021 yang mencatatkan net sell Rp 1,18 triliun.

Presiden Direktur RHB Sekuritas Indonesia Iwanho mengatakan IHSG berpotensi melaju hingga level 6.500 pada akhir tahun. Level itu lebih tinggi 4,36 persen dibandingkan dengan penutupan Jumat (1/10/2021) di posisi 6.228.

"Indeks target berada di 6.500. Sectoral rotation dari investor yang akan memberikan keuntungan lebih terhadap investor," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Iwanho menjagokan beberapa sektor seperti batu bara dan minyak kelapa sawit. Selain itu, telekomunikasi serta ritel high-end seperti MAPI dan saham-saham sektor properti. "Telekomunikasi didorong dengan kepastian merger antara ISAT dan dan Hutchison yang diharapkan menurunkan kompetisi di industri," katanya.

Baca juga: Erick Thohir Sebut RI Bisa Punya 25 Perusahaan Unicorn, Caranya?

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

3 hari lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

5 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

6 hari lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

9 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

9 hari lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya