Bitcoin Melonjak ke Rp 682 Juta, karena Komentar Bos The Fed dan Siklus Musiman?

Sabtu, 2 Oktober 2021 13:18 WIB

Bitcoin. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Harga Bitcoin dan sejumlah aset kripto lainnya serentak naik sejak perdagangan Jumat kemarin, 1 Oktober 2021.

Situs coingecko.com mencatat harga Bitcoin pada hari ini, Sabtu, 2 Oktober 2021, telah melonjak ke level US$ 47.838 atau sekitar Rp 682,5 juta (asumsi kurs Rp 14.267 per dolar AS). Harga aset kripto lainnya seperti Ethereum (ETH), Cardano (ADA), Binance Coin (BNB), XRP, Solana (SOL), dan Dogecoin (DOGE) juga terpantau menguat.

Selain terpengaruh faktor musiman, kenaikan harga cryptocurrency juga terimbas komentar netral Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell terhadap pasar kripto.

Dalam kesaksian kepada Kongres pada Kamis lalu, 30 September 2021 waktu setempat, Powell mengatakan The Fed tidak berniat melarang mata uang kripto. Hal tersebut disampaikan merespons pertanyaan dari anggota parlemen Ted Budd.

Kembali menghijaunya harga aset kripto itu juga disebut-sebut karena faktor musiman. Beberapa analis menyebutkan pada Oktober biasanya merupakan bulan bullish untuk aset digital dan September secara historis merupakan periode bearish.

Advertising
Advertising

<!--more-->

“Pasar aset digital diuntungkan baik dari efek musiman maupun fundamental pasar yang umumnya positif,” kata Ulrik K.Lykke, pendiri dana lindung nilai aset kripto ARK36.

Lykke menyatakan, pada kuartal keempat biasanya harga cryptocurrency akan menguat didorong oleh kinerja yang kuat dan ekspektasi tren akan berlanjut tahun ini. "Ada kemungkinan bahwa kita akan melihat tertinggi baru selama kuartal keempat, terutama data on-chain, terutama dalam kasus ini Bitcoin, tampaknya mengindikasikan potensi kelanjutan pasar bullish yang kuat," tuturnya.

Jika keuntungan dipertahankan, menurut dia, Bitcoin akan dapat membukukan persentase kenaikan harian terbesar sejak pertengahan Juni. Koin Ether dan XRP yang lebih kecil, yang cenderung bergerak bersama-sama dengan Bitcoin, masing-masing naik 10,1 persen pada US$ 3.301 dan 8,5 persen pada US$ 1,0326.

Sementara itu, kepala penelitian di Enigma Securities di London, Joseph Edwards, menyatakan lonjakan volume pada bursa derivatif kripto sebagai pendorong kenaikan harga mata uang digital itu. Perdagangan derivatif pun sering mempengaruhi harga spot di pasar Bitcoin.

Adapun pada pertengahan April lalu, Bitcoin sempat menembus rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 64.804,7 atau sekitar Rp 926 juta. Saat ini kapitalisasi pasar Bitcoin di seluruh dunia mencapai US$ 900,46 miliar.

BISNIS

Baca: Profil 6 BUMN dengan Utang Jumbo, Ada yang Hampir Rp 500 Triliun

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

8 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

8 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

9 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

9 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

9 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

15 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya