8 Fakta Rights Issue BRI, Terbesar di Asia Tenggara

Minggu, 26 September 2021 13:41 WIB

Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk atau BRI mencari pendanaan melalui right issue. Biro administrasi efek, Datindo Entrycom, mencatat aksi korporasi BRI ini telah menorehkan sejarah dengan melakukan rights issue terbesar di kawasan Asia Tenggara, peringkat ketiga Asia, dan nomor tujuh di dunia.

"Perseroan bangga atas keberhasilan aksi korporasi tersebut," kata Direktur Utama BRI Sunarso pada Jumat, 24 September 2021.

Tempo merangkum sejumlah fakta dalam proses right issue ini, berikut di antaranya:

Persetujuan di RUPSLB

Pada 22 Juli 2021, emiten BRI (BBRI) telah mendapatkan persetujuan rights issu dari mayoritas pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Rights issue dialkukan dengan mekanisme Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).

Advertising
Advertising

Nilai Rp 96 miliar

Dalam rights issue ini, BRI menawarkan sebanyak-banyaknya 28,213 miliar Saham Baru Seri B. Nilai nominalnya Rp 50 per saham atau sebanyak-banyaknya 18,62 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD I.

Harga pelaksanaan rights issue BBRI yakni Rp 3.400 per lembar saham. Pemerintah akan melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya dalam BRI dengan cara penyetoran saham dalam bentuk non cash (Inbreng) sesuai PP Nomor 73 Tahun 2021.

BRI juga menyatakan dana segar yang diraup dari publik melalui rights issue diperkirakan mencapai Rp 41 triliun. Namun bila ditotal dengan nilai inbreng, optimalisasi aksi korporasi BRI diperkirakan bernilai sekitar Rp96 triliun.

<!--more-->

Jadwal Rights Issue

Jadwal terkait rights issue ini pun berlangsung satu bulan lebih. Dimulai pada 30 Agustus, saat BRI memperoleh pernyataan efektif pendaftaran HMETD dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun pendaftaran, pembayaran, dan pelaksanaan rights issue ini berlangsung mulai 13 September. Lalu, proses ini telah berakhir pada Jumat, 22 September.

Sementara pada Senin besok, 27 September, tinggal jadwal penjatahan untuk pemesanan saham tambahan. Lalu terakhir pada 29 September, yaitu jadwal pengembalian uang pemesanan saham tambahan.

Menopang Holding BUMN UMi

BRI berharap rights issue ini bisa menopang pembentukan holding BUMN Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. Holding dibentuk guna memperluas dan memperkuat ekosistem layanan jasa keuangan segmen ultra mikro di Indonesia.

“Dengan pembentukan ekosistem ini kami berharap dapat memperluas akses layanan keuangan formal yang lebih terintegrasi dalam satu ekosistem,” ujarnya," kata Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari.

Efek pada Penyaluran Kredit

Sejak awal, Sunarso berharap agar minority shareholder dapat menunaikan haknya dalam aksi rights issue ini. Jika rights issue terserap optimal, kata dia, maka 5 tahun ke depan pertumbuhan kredit dalam ekosistem usaha UMi akan tumbuh rata-rata 14 persen per tahun.

Namun jika investor publik mengeksekusi rights-nya hanya 50 persen saja, maka pertumbuhan kredit perseroan rata-rata 10,7 persen per tahun untuk 5 tahun ke depan. Manajemen BRI pun menjanjikan akan menjaga dividen payout ratio tidak kurang dari 50 persen. Jika tidak diambil, maka saham akan terdilusi sekitar 18 persen.

<!--more-->

Penggunaan Dana

Sunarso juga mengatakan bahwa Rp 54,7 triliun dana dari hasil rights issue akan menjadi penyertaan BRI di Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Ini merupakan konsekuensi dari inbreng pemerintah.

Sementara, dana tunai maksimal yang akan diterima BRI sekitar Rp 41 triliun. Sekitar 60 persen sampai 70 persen akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan dalam rangka pengembangan serta penguatan ekosistem segmen ultra mikro.

"Sisanya untuk modal kerja pada segmen bisnis mikro dan kecil,” kata Sunarso.

Capaian Rights Issue

Hingga akhirnya rights issue ini berakhir pada Rabu, 22 September, Datindo Entrycom pun mengumumkan capaian rights issue ini sudah tembus 27,48 miliar lembar saham, tapi total 28,21 miliar yang diterbitkan. Nominalnya mencapai Rp 93,4 triliun atau 97,4 persen dari total rights issue.

Dengan capaian ini, BRI yakin penyaluran kredit ultra mikro bisa tumbuh 14 persen per tahun. "Kami memerlukan sumber pertumbuhan baru ke depan yaitu segmen ultramikro," kata dia.

Saham Menghijau

Seiring dengan berakhirnya aksi korpoasi tersebut, saham BBRI juga mengalami penguatan. Contohnya pada perdagangan sesi I Kamis, 23 September, BBRI melonjak 3,32 persen ke level Rp 3.730. Sementara pada penutupan perdagangan Jumat, 24 September 2021, BBRI ditutup naik 1,33 persen ke level Rp 3.820.

BACA: IHSG Melemah di Sesi Perdagangan I, Saham BRI Paling Diincar Asing

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

23 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

1 hari lalu

Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

Feby Longgo mendapat mandat sebagai ketua kelompok semakin menjadikannya bersemangat dalam memajukan usahanya.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

6 hari lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.

Baca Selengkapnya

PNM Hadir dalam 57th APEC SMEWG

7 hari lalu

PNM Hadir dalam 57th APEC SMEWG

PNM aktif dalam mengatasi persoalan serius yang dihadapi seperti permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor usaha ultra mikro.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya