IOJI Bongkar Alasan Vietnam Incar Sumber Daya Perikanan di Natuna Utara

Jumat, 24 September 2021 19:56 WIB

Personel Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) mengamankan kapal asing beserta anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Pangkalan PSDKP Batam, Kepulauan Riau, Jumat 20 Agustus 2021. PSDKP berhasil mengamankan kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal beserta 22 awak kapal berkewarganegaraan Vietnam di Perairan Natuna Utara. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) mencatat, selama 2021, praktik penangkapan ikan secara ilegal atau illegal fishing di wilayah perairan Natuna Utara masih marak. Praktik ilegal fishing utamanya dilakukan oleh kapal-kapal dari Vietnam.

Chief Executive Officer IOJI Mas Achmad Santosa atau Ota membeberkan sejumlah faktor yang membuat Vietnam mengincar sumber daya perikanan di wilayah perairan Natuna. Di antaranya, kekayaan potensi ikan di Natuna sangat besar.

“Kekayaan SDI (sumber daya ikan) Laut Cina Selatan termasuk laut Natuna Utara menjadi penyumbang 12 persen berdasarkan Global Catch,” ujar Ota dalam press briefing IOJI, Jumat, 24 September 2021.

Sementara itu, stok ikan di zona ekonomi ekslusif Vietnam saat ini terus merosot. Menyitir sejumlah penelitian, Ota mengatakan selama puluhan tahu, nelayan Vietnam melakukan penangkapan perikanan dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.

Karenanya, Vietnam mengincar wilayah-wilayah dengan sumber daya perikanan yang masih dapat dimanfaatkan. Di saat bersamaan, kehadiran nelayan Indonesia di laut Natuna Utara hingga zona utara tidak terlampau banyak.

Advertising
Advertising

Patroli Indonesia pun dinilai kurang intensif dan belum terkoordinasi. Umumnya, patroli oleh otoritas pemegang peran di Tanah Air juga belum menyentuh pusat-pusat klaster illegal fishing di Zona Utara Laut Natuna Utara.

Ota menjelaskan, Vietnam mengalami kekurangan pasokan sumber daya perikanan lantaran adanya subsidi dari pemerintah setempat yang berlimpah. Subsidi ini membuat praktik penangkapan ikan berlebihan alias overfishing.

Padahal, kebutuhan Vietnam terhadap ikan rucah untuk budidaya udang dan lobster besar dan terus meningkat. Meski demikian, Ota melihat sempat terjadi penurunan angka instruksi kapal ikan Vietnam di wilayah zona ekonomi eksklusif Indonesia selama Agustus.

Pada Agustus, angka intrusi kapal Vietnam di bawah landas kontinen Laut Natuna Utara pada Agustus sebanyak delapan unit. Angka ini turun dari Juli lalu yang sebanyak 25 armada. Sedangkan intrusi terbesar terjadi pada April dengan jumlah 100 kapal.

“Penurunan angka intrusi diduga berkaitan dengan yellow card yang diberikan oleh Uni Eropa kepada Vietnam. Kemungkinan mereka (Vietnam) akan berusaha sekuat mungkin agar Uni Eropa mencabut yellow card itu,” tutur Ota.

Baca Juga: Kapal Perang Cina Masuk Laut Natuna, Pengamat Ingatkan RI Harus Perkuat Armada

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

2 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

2 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

2 hari lalu

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Vietnam akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Al Janoub pada Sabtu dinihari, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

3 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

6 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

6 hari lalu

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

Ministry of Marine Affairs and Fisheries has allowed the resumption of lobster larvae exports. The cultivation must be in Vietnam.

Baca Selengkapnya