Dapat Anggaran Rp 44 Triliun, Sri Mulyani Dicecar DPR soal Pajak sampai Sawit

Rabu, 22 September 2021 15:37 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Keuangan DPR menyetujui anggaran Rp 44 triliun untuk Kementerian keuangan pada 2022. Jatah anggaran untuk kementerian yang dipimpin Menteri Sri Mulyani Indrawati ini naik Rp 992,78 miliar dari pagu awal Rp 43 triliun.

"Setuju, ya?" kata Ketua Komisi dari fraksi Golkar Dito Ganinduto dalam rapat kerja pada Rabu, 22 September 2021. Semua peserta rapat, termasuk Sri Mulyani, setuju dan Dito pun mengetuk palu pengesahan.

Sepanjang rapat, Sri Mulyani menerima berbagai catatan dari anggota dewan. Salah satunya terkait tambahan anggaran Rp 992,78 triliun ini. Tambahan anggaran ini diusulkan Sri Mulyani untuk program dukungan manajemen.

Anggaran ini bakal dipakai untuk tiga tujuan. Pertama untuk urusan penerimaan negara sebesar Rp 758,18 miliar. Di dalamnya ada infrastruktur Core Tax dan pemeliharaan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) terkait pajak. Lalu, pengembangan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) terkait bea cukai.

Kedua untuk urusan anggaran daerah sebesar Rp 83,78 miliar. Di dalamnya ada beberapa pengembangan, contohnya Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD). Lalu terakhir untuk smart data center dengan anggaran Rp 150,82 miliar.

Advertising
Advertising

Wakil Ketua Komisi dari fraksi PDI Perjuangan, mempertanyakan ke Sri Mulyani soal efektivitas dari program tambahan seperti Core Tax yang digunakan di Ditjen Pajak ini. "Program seperti ini seingat saya sudah sejak 2009, tapi kita tak pernah melihat, kapan efektif dijalankan?" kata dia.

Lalu ada juga anggota komisi dari fraksi Golkar, Puteri Komarudin, yang meminta agar program infrastruktur di bidang pajak ini bisa memperkuat Ditjen Pajak. Terutama, terkait insentif yang sekarang banyak diguyur oleh Ditjen Pajak. "Agar lebih tepat sasaran," kata dia.

Selanjutnya, ada juga Anis Byarwati yang mempertanyakan anggaran jumbo yang diguyur Sri Mulyani untuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Sebab dari total anggaran Rp 9,3 untuk Badan Layanan Umum (BLU), BPDPKS dapat paling besar yaitu Rp 5,8 triliun.

Berita terkait

Sri Mulyani Targetkan Anggaran Pendidikan 2025 Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Dana Makan Siang Gratis?

4 jam lalu

Sri Mulyani Targetkan Anggaran Pendidikan 2025 Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Dana Makan Siang Gratis?

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran dana pendidikan 2025 untuk penguatan mutu pendidikan

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

4 jam lalu

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

Rencana revisi UU TNI dinilai mencerminkan keinginan mengembalikan masa kejayaan TNI di era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI

5 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan meminta DPR membatalkan pembahasan revisi UU TNI. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPR Bantah Revisi UU MK Dilakukan Diam-diam: Sudah Sejak Januari 2023

6 jam lalu

Wakil Ketua DPR Bantah Revisi UU MK Dilakukan Diam-diam: Sudah Sejak Januari 2023

Sufmi Dasco Ahmad, membantah pembahasan revisi UU MK dilakukan diam-diam di DPR.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Perpanjangan Usia Pensiun Polisi dalam Revisi UU Polri

8 jam lalu

Beda Sikap Soal Perpanjangan Usia Pensiun Polisi dalam Revisi UU Polri

Efektivitas kerja personel di usia lanjut perlu dipertimbangkan jika DPR membahas revisi UU Polri.

Baca Selengkapnya

Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

8 jam lalu

Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

Kisah awal reformasi pada 20 Mei 1998, tiba-tiba Amien Rais membatalkan aksi desak Soeharto mundur di Monas. Apa alasannya membatalkan kegiatan ini?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan APBN 2025 untuk Prabowo-Gibran, Pertumbuhan 5,1 dan Defisit 2,45 Persen

9 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan APBN 2025 untuk Prabowo-Gibran, Pertumbuhan 5,1 dan Defisit 2,45 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan APBN 2025 untuk dijalankan pemerintahan Prabowo-Gibran dengan pertumbuhan 5,1 persen dan defisit 2,45 persen

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

11 jam lalu

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan pokok kebijakan APBN 2025 kepada DPR dalam rapat paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya

Alasan DPR Bakal Ubah Usia Pensiun Polri, Dasco: Supaya Sama Antar Penegak Hukum

12 jam lalu

Alasan DPR Bakal Ubah Usia Pensiun Polri, Dasco: Supaya Sama Antar Penegak Hukum

Dasco menyebut, revisi UU TNI dan UU Polri dilakukan agar aturan usia antar penegak hukum, sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

14 jam lalu

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global

Baca Selengkapnya