Erick Thohir Ajukan Usulan PMN Rp 35,12 T untuk 7 BUMN di 2021
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 22 September 2021 14:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengajukan usulan penyertaan modal negara atau PMN 2021 sebesar Rp 35,12 triliun kepada tujuh BUMN.
Adapun tujuh BUMN yang mendapatkan PMN 2021, yaitu Indonesia Financial Group (IFG) atau PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) yang merupakan Holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan.
IFG mendapatkan PMN sebesar Rp 20 triliun untuk peningkatan kapasitas usaha dalam menata industri perasuransian dan pinjaman.
"Jadi insyaallah nanti para nasabah yang selama ini terkatung-katung bisa selesai," kata Erick Thohir dalam rapat dengan komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Rabu, 22 September 2021.
Dia menuturkan restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sudah mencapai 97 persen.
Selanjutnya, kepada Hutama Karya sebesar Rp 6,2 triliun untuk penugasan pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Kepada Pelindo III sebesar Rp 1,2 triliun untuk pembangunan pelabuhan Benoa di Bali dan mendorong program Bali Maritim Tourism Hub.<!--more-->
Lalu kepada ITDC sebesar Rp 470 miliar untuk pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas penunjang serta mendukung kesiapan event Asean Summit di Labuan Bajo. Kepada PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sebesar Rp 977 miliar untuk pembangunan kawasan industri terpadu di Batang, Jawa Tengah.
"Kami ingin memastikan Indonesia tidak menjadi market, tapi bangun pabrik baterai di Batang. Sudah ada rapat dengan beberapa kementerian soal industri di Batang, ini investasi pascapandemi," ujarnya.
Kemudian kepada PT PAL sebesar Rp 1,28 triliun untuk penguasaan teknologi pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan kapal selam. Dan kepada PLN sebesar Rp 5 triliun untuk pendanaan infrastruktur Ketenagalistrikan, membangun transmisi gardu induk dan distribusi listrik pedesaan.
Dia juga mengusulkan PMN 2022 diberikan kepada lima BUMN yang diantaranya diberikan ke Waskita Karya sebesar Rp 3 triliun yang digunakan untuk penyelesaian beberapa ruas tol, lalu PLN sebesar Rp 5 triliun untuk pembangunan kelistrikan.
Selanjutnya, Perumnas Rp 1,57 triliun untuk memperbaiki struktur permodalan dan Adhi Karya Rp 1,98 triliun untuk pembangunan jalan tol.
Kepada Hutama Karya sebesar Rp 23,85 triliun ditambah Rp 7,5 triliun untuk penyelesaian konstruksi delapan ruas jalan tol Trans Sumatera dengan target tambahan panjang 162 km.
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Restrukturisasi Jiwasraya Capai 97 Persen