Polisikan Haris Azhar dan Fatia, Luhut: Kebebasan Berpendapat Harus Beretika

Rabu, 22 September 2021 13:53 WIB

Pada awal September, Presiden Joko Widodo menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) Penunjukan itu tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2021. (ANTARA/Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luhut Binsar Pandjaitan resmi melaporkan Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulida ke Polda Metro Jaya. Setelah menyampaikan laporan, Luhut pun menyampaikan curhat panjang lebar terkait latar belakang pelaporannya ini.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi ini menyebut sejujurnya tidak pernah mempersoalkan pendapat orang lain terhadap dirinya. Terlebih, Luhut menyadari dirinya tinggal di negara demokrasi yang menghargai kebebasan berpendapat.

"Tetapi kita harus ingat bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi haruslah disertai etika dan bertanggung jawab," kata Luhut di akun instagramnya luhut.pandjaitan yang sudah centang biru (terverifikasi) pada Rabu, 22 September 2021.

Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, membenarkan bahwa curhatan Luhut di instagram ini terkait dengan pelaporan Haris Azhar ke polisi. "Betul," kata dia.

Curhatan ini disampaikan Luhut sekitar pukul 11.45 WIB. Beberapa jam sebelumnya, Luhut diketahui mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan Haris Azhar dan Fatia Maulida.

Advertising
Advertising

Luhut menganggap keduanya telah menyebar fitnah dalam video "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!" di akun YouTube Haris Azhar pada 20 Agustus 2021. Dalam video itu, perusahaan Luhut disebut bermain di tambang emas Blok Wabu, Intan Jaya, Papua.

Akan tetapi, Haris Azhar sudah mengatakan data-data soal Luhut perihal dugaan tambang di Papua, bukan hal baru. "Laporannya sudah dipublikasi di website Jatam, KontraS, Walhi, dan lain-lain. Laporan mereka ada sumber datanya," kata Haris saat dihubungi Tempo, Minggu, 29 Agustus 2021.<!--more-->

Luhut kemudian bercerita bahwa dirinya adalah orang paling tua, dibanding semua staf di kantornya yang masih muda. Ketika bekerja, tak jarang mereka berdebat dan saling kritik. Sehingga, Luhut pun merasa terbiasa dengan kritik dan masukan dari siapapun tanpa pandang usia dan status sosial.

Tak cuma dari staf, kritik juga datang dari orang terdekat Luhut. Lantas Luhut meminta mereka untuk duduk bersama dan berdialog. "Tak elok rasanya ketika kita ingin mengkritik, tetapi kita tidak berbicara langsung kepada yang kita tuju," kata dia.

Tapi belakangan, Luhut merasa banyak sekali kabar fitnah dan bohong di media sosial. Ia menerima kiriman tautan dari rekannya di WhatsApp Group, yang ditujukan kepada dirinya, dengan judul penuh penyesatan opini.

Setelah kabar tersebut itu tersebar, Luhut mempertanyakan mengapa pihak yang dituduh harus selalu mengklarifikasi. Sementara yang menuduh tidak pernah ditantang untuk mengklarifikasi. "Bukankah ini sebuah bentuk catat logika dan perbuatan yang tak beretika?" kata dia.

Sehingga, kata Luhut, apa yang ia lakukan hari ini sudah sangat dipikirkan secara matang. Ia pun berniat mengajak seluruh masyarakat untuk bertanggung jawab atas segala pendapat dan ekspresi yang disampaikan kepada orang lain.

Adapun setelah tayangan YouTube di akun Haris Azhar terbit, Luhut tercatat sudah dua kali menyampaikan somasi. Meski demikian, kuasa hukum Luhut, Juniver Girang, membenarkan bahwa Haris memang pernah mengundang Luhut atau pengacara untuk memberikan penjelasan atau klarifikasi di chanel youtube.

"Kita diundang mengklarifikasi di YouTube-nya (Haris Azhar). Ini jawaban yang tak sesuai dengan somasi kita, tidak relevan dengan somasi kita," kata Juniver pada 3 September 2021.

Baca Juga: 5 Jabatan yang Diemban Luhut Sekaligus: Menteri, Ketua, hingga Dewan Pengarah

Berita terkait

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

37 menit lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

5 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

17 jam lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

18 jam lalu

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyatakan jajarannya masih menyelidiki kecelakaan antara Toyota Avanza dan truk pikap di Tol Cikampek

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

20 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

22 jam lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

23 jam lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel untuk Jaga Aksi Hari Buruh

1 hari lalu

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel untuk Jaga Aksi Hari Buruh

Polda Metro Jaya akan mengerahkan 3.454 personel untuk mengamankan aksi May Day dan perayaan hari buruh pada hari ini Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

1 hari lalu

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

Untuk membongkar kasus judi online di di Teluknaga, Kabupaten Tangerang ini, tim patroli siber Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan 20 hari.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya Anggota Polri, Ini Pangkat dan Satuan Tugasnya

1 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya Anggota Polri, Ini Pangkat dan Satuan Tugasnya

Anggota timnas Indonesia U-23 Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya merupakan anggota aktif Polri. Ini wilayah dinas dan pangkatnya.

Baca Selengkapnya