BI Umumkan Suku Bunga Acuan, Samuel Sekuritas: Patut Diperhatikan Pasar

Selasa, 21 September 2021 13:17 WIB

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo memberikan keterangan kepada wartawan saat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuannya atau BI 7-Day Reverse Repo Rate 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen menjadi 5,5 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Samuel Sekuritas Indonesia menyebut pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi sentimen yang patut diperhatikan investor pasar modal pada sesi kedua perdagangan hari ini.

"Sentimen yang patut diperhatikan di sesi kedua nanti adalah data suku bunga acuan BI. Pasar memperkirakan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuannya di angka 3,5 persen," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Selasa, 21 September 2021.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo akan membacakan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan September 2021 pada siang hari ini, Selasa, 21 September 2021 pukul 14.00 WIB.

Pada sesi pertama, IHSG ditutup di level 6.031 atau 0,74 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang di level 6.076. Indeks pun terpantau sempat jatuh hingga ke angka 5.996 pada paruh pertama perdagangan hari ini.

"IHSG kembali terpengaruh gerakan negatif bursa global dan jatuh di sesi pertama perdagangan hari ini," kata Samuel Sekuritas Indonesia.

Advertising
Advertising

Tercatat, Bursa AS rontok pada perdagangan semalam. Rinciannya, Dow melemah 1,78 persen atau terburuk sejak bulan Juli. Selain itu, Nasdaq melemah 2,2 persen, dan S&P 500 melemah 1,7 persen, atau terburuk sejak Mei.

Samuel Sekuritas menyebut ada beberapa faktor yang mendorong aksi jual besar-besaran oleh investor, antara laun kekhawatiran terkait efek domino dari kasus utang Evergrande di Cina, sikap hati-hati investor menjelang pertemuan the Fed pada 21-22 September mendatang, angka kasus Covid-19, serta kemungkinan shutdown pemerintah AS akibat habisnya anggaran.

Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat angka jual bersih investor asing sebesar Rp 362,5 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp 276,1 miliar.

Saham Telkom Indonesia (TLKM) menjadi saham yang paling diburu investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 38,4 miliar. Sementara itu, posisi kedua diisi oleh BUKA Rp 19,7 miliar dan ketiga diisi oleh TLKM Rp 12,6 miliar.

Sedangkan, saham Bank BRI (BBRI) menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing sebesar Rp 204,5 miliar, diikuti ASII Rp 33,3 miliar dan BBCA Rp 31,7 miliar.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat, Analis: Kecemasan Sentimen Tapering Mereda

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya