TEMPO.CO, Jakarta - Transaksi nilai tukar (kurs) rupiah hari ini ditutup menguat, seiring meredanya sentimen tapering atau pengurangan stimulus oleh bank sentral Amerika (The Fed). Selain itu penurunan nilai rupiah diwarnai sentimen pasca-rilis data tenaga kerja pada akhir pekan lalu.
Rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.223 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.263 per dolar AS.
"Rupiah masih menguat untuk sementara oleh sedikit meredanya kekhawatiran tapering yang ditunjukkan oleh pasar yang menguat oleh risk appetite," kata Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Senin 6 September 2021.
Data ketenagakerjaan non-pertanian atau non-farm payroll AS yang dirilis tercatat jauh di bawah ekspektasi. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan hanya ada 235.000 pekerjaan pada Agustus, setelah lonjakan sebanyak 1,05 juta pekerjaan pada Juli.
Hal tersebut dinilai memberikan keraguan ke pelaku pasar terkait waktu pelaksanaan kebijakan pengetatan moneter AS ke depan, baik tapering ataupun kenaikan suku bunga.
Pada pekan ini, Lukman pun memprediksi nilai tukar rupiah masih akan relatif bergerak stabil. "Rupiah akan stabil dengan kecenderungan menguat tipis," ujar Lukman.