Saran REI Agar Harga PLTS Atap Turun

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 19 September 2021 11:32 WIB

Pemerintah Siapkan PLTS di Atap Gedung

TEMPO.CO, Jakarta - Real Estat Indonesia (REI) meminta pemerintah menyediakan alternatif pengadaan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS atap yang lebih murah agar tidak membebani pengembang dan konsumen di sektor properti.

Paulus Totok Lusida, Ketua Umum DPP REI, mengatakan mahalnya harga PLTS atap di dalam negeri menjadi salah satu kendala bagi pengembang untuk menyematkan fasilitas itu di produk huniannya.

“Kalau mengadakan sendiri atau pengembang beli sendiri tentu hitung-hitungannya jadi besar. Keperluan PLTS atap untuk satu properti hunian masih mahal, sehingga kurang begitu diminati para end user, sedangkan kami bangun rumah sesuai permintaan end user,” katanya dikutip Minggu, 19 September 2021.

Totok menuturkan, harga PLTS atap saat ini berkisar Rp 14 juta per unit, sehingga membuat pengembang merasa berat untuk menerapkannya. Meski begitu, pengembang perumahan nonsubsidi dan hunian menengah atas di Jabodetabek sudah banyak yang menyematkan PLTS atap di produknya.

Dia pun berharap pemerintah mau turun tangan langsung untuk mengatur agar harga PLTS atap di dalam negeri, sehingga pengembang bisa memanfaatkannya secara optimal.

“Untuk menurunkan harga PLTS atap bisa dengan meningkatkan TKDN atau dengan bantuan pemerintah yang selama ini ada. Saya sudah beri alternatif ke pemerintah bahwa PLTS Atap bisa dibangun dengan menggunakan dana PSU (prasarana, sarana dan utilitas). Jadi dialihkan ke energi terbarukan, mestinya sih bisa,” katanya.
<!--more-->
Sementara itu, Direktur PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) Harun Hajadi mengatakan pihaknya membuka opsi pemasangan PLTS atap di produk hunian yang sudah feasible.

“Yang sudah feasible kami coba pasang PLTS atap, tetapi itu sifatnya opsional, karena akan menambah biaya. Dengan promosi dan sosialisasi terus menerus, kami yakin opsi itu akan dipergunakan oleh pembeli dan pada akhirnya bukan menjadi opsi lagi,” tuturnya.

Direktur PT Metropolitan Land Tbk. Olivia Surodjo menuturkan hingga kini sebagian besar produk hunian yang dibangun perusahaan belum memiliki PLTS atap. “Dengan adanya insentif baru, ke depan akan kami akan pelajari terlebih dahulu. Dari sisi konsumen, belum ada yang menanyakan penggunaan panel surya,” katanya.

Meskipun demikian, ucapnya, apabila nantinya ada konsumen yang meminta dipasang PLTS atap, maka pihaknya akan menyesuaikan bangunan produknya. Menurutnya, teknologi PLTS atap dapat mendukung penghematan penggunaan energi.

Diharapkan di masa mendatang harga panel surya bisa lebih murah, sehingga Metland dapat menggunakannya sebagai fitur tambahan. “Untuk bangunan tinggal kami sesuaikan kalua memang ke depan ada yang minta [pasang PLTS atap], tetapi saat ini belum,” ucap Olivia.

Baca juga: Arcandra Tahar Sebut Gas Tetap Dibutuhkan Meski PLTS Atap Masif Dipakai

Berita terkait

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

4 hari lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

6 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yakin harga bawang merah akan kembali normal dalam kurun waktu seminggu ke depan.

Baca Selengkapnya

Resmi Dirilis di China, Ini Spesifikasi iQOO Z9 dan Z9x

6 hari lalu

Resmi Dirilis di China, Ini Spesifikasi iQOO Z9 dan Z9x

Duo iQOO Z9 memiliki bingkai datar dan modul kamera persegi dengan sudut membulat seperti yang ditemukan pada iQOO 12.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

Harga gabah anjlok di Rp 4.500, Serikat Petani Indonesia minta Bapanas naikkan harga pembelian pemerintah menjadi Rp 7.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

9 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

13 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

15 hari lalu

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan pemerintah masih menahan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

15 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Pakar Ini Sebut Konflik Iran-Israel Tak akan Pengaruhi Harga Emas dan Minyak Berkepanjangan

16 hari lalu

Pakar Ini Sebut Konflik Iran-Israel Tak akan Pengaruhi Harga Emas dan Minyak Berkepanjangan

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut serangan Iran ke Israel tidak berdampak pada pasar Asia hari ini.

Baca Selengkapnya