Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021. Rapat tersebut membahas laporan keuangan pemerintah pusat dalam APBN 2020, realisasi APBN 2021 dan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (RKA-KL) 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan pembangunan 37 rute "jembatan" udara di Papua pada tahun depan. Pembangunan ini masuk dalam proyek prioritas tahun 2022.
"Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar dengan major project yang ditugaskan kepada Ditjen Perhubungan Udara melalui program 'jembatan udara' 37 rute di Papua," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu 1 September 2021.
Novie menjelaskan proyek prioritas tersebut merupakan bagian dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2022 dalam rangka pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
Melalui pembangunan rute udara, kata dia, angkutan udara kargo dari bandara dan ke bandara di wilayah Papua akan saling mendukung untuk mendistribusikan bahan pokok.
Ia berharap permasalahan harga bahan pokok terutama di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan dapat teratasi.
Novie menambahkan Ditjen Perhubungan Udara pada tahun 2022 mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp7,03 Triliun. Adapun rinciannya sebagai berikut; belanja pegawai Rp872 miliar, belanja barang operasional Rp751 miliar, PNBP Rp680 miliar, BLU Rp305 miliar, SBSN Rp2 triliun, PHLN Rp142 miliar, belanja non operasional barang dan modal Rp2,27 triliun.
"Selain dianggarkan untuk belanja rutin, kami juga arahkan untuk pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur konektivitas yang telah ditetapkan Kemenhub," kata dia.