Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam diskusi online Ngobrol @Tempo "Indonesia Tumbuh, Indonesia Pulih", Rabu, 18 Agustus 2021. TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan tiga upaya yang perlu dilakukan agar pemulihan ekonomi ke depan dapat berbasis riset dan inovasi.
“Saya berharap bahwa pertumbuhan riset menuju ekonomi hijau ekonomi berkelanjutan mengurangi polusi,” kata Airlangga dalam acara Puncak HUT ke-43 BPPT secara daring, Senin, 23 Agustus 2021.
Airlangga mengatakan riset ekonomi hijau melalui kegiatan yang berbasis bahar bakar hijau atau green fuel telah mempunyai succes story yakni B30. Melalui pengembangan B30, harga kelapa sawit mencapai harga tertinggi atau disebut super cycle yang terus didorong untuk meningkatkan nilai ekspor.
“Ekspor di dalam pandemi Covid-19 juga masih bisa mencapai sekitar 20 miliar dolar AS dan yang lebih baik lagi adalah nilai tukar petani, pada periode ini harga TBS itu bisa mencapai Rp 1.800-Rp 2.000 per kilogram, di mana tahun 2019 harganya hanya Rp 1.000,” ujar Airlangga.
Ia juga menyampaikan bahwa kebijakan B30 mendorong kekuatan Indonesia di sektor energi dan membuat Indonesia menjadi negara biodiesel terbesar di dunia. Oleh karena itu, kini Indonesia tengah menyiapkan B100 sebagai inovasi di bidang biodiesel.
Kemudian upaya pemulihan ekonomi berbasis riset dan inovasi yang kedua adalah mempercepat komersialisasi hasil riset dan inovasi melalui kerja sama dengan dunia usaha seperti industri dan UMKM serta lembaga penelitian. <!--more--> “Apabila tidak ada nilai dari komersial maka sustainability kita terganggu. 43 tahun BPPT telah membuktikan banyak sekali, Mana yang berhasil mana yang belum berhasil mana yang bisa komersial mana yang tidak, sehingga tentu platformnya sudah terlihat,” ungkapnya.
Sedangkan upaya ketiga adalah meningkatkan kemampuan teknologi informasi dalam pengembangan riset dan inovasi melalui pemanfaatan data online dan offline sehingga terjadi integrasi digital.
“Big Data dan Data Center menjadi penting. Data Center di Batam di kawasan ekonomi khusus Nongsa Digital Park dan di kawasan Jawa Barat beberapa perusahaan multinasional sudah menyiapkan data centernya. Sehingga tentu ini diharapkan bisa mendorong perkembangan teknologi berbasis digital,” kata Airlangga.
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
6 hari lalu
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.