Teten Ingin Produk UMKM Menjadi Bagian Rantai Pasok Industri Nasional
Reporter
Antara
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 21 Agustus 2021 23:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi, Usaha dan Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan ekspor UMKM di China, Jepang, dan Korea Selatan tumbuh besar. Dia menilai hal itu disebabkan UMKM di negara tersebut terhubung atau menjadi bagian dari rantai pasokan industri nasional.
"Misalnya di sini (Purbalingga, red.) sudah ada pabrik knalpot. Knalpot itu kan produksi komponen untuk industri automotif. Kita memang enggak usah, mungkin bikin satu mobil karena itu butuh teknologi, modal ini, keahlian yang banyak. Tapi kalau kita bisa memroduksi satu knalpot, bisa menyuplai industri automotif dunia, kan besar juga, kita harus mulai dengan itu," kata Teten di Pendopo Dipokusumo, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu 21 Agustus 2021.
Teten mengharapkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat tumbuh dan terintegrasi dengan industri nasional. Dia ingin UMKM bukan hanya tetap sebagai ekonomi subsistem atau ekonomi rumah tangga, tapi harus tumbuh dan terintegrasi dengan industri nasional.
"UMKM di kita banyak dalam bentuk usaha mandiri, memproduksi produk-produk yang end product, final product. Ke depan, dan di sini sudah ada (yang) mulai, bagaimana produk UMKM itu menjadi bagian dari supplay chain industri nasional, industri global," katanya.
Saat ini Kementerian yang dipimpin Teten, sedang mendorong kemitraan usaha besar dan usaha kecil, termasuk menyiapkan insentifnya. Dia mengatakan pihaknya mendorong pengembangan UMKM melalui rantai pasokan industri nasional tersebut supaya antara yang kecil dan besar terintegrasi serta maju bersama-sama.
"Memang dalam skala market, misalnya dalam skala yang sempit, UMKM yang memroduksi kacang misalnya, tapi kalau mau gede nanti tubrukan dengan Garuda Food, Indofood, kan begitu, pasti kalah yang kecil ini," kata Teten.
Sementara itu Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menjelaskan berbagai potensi yang dimiliki Kabupaten Purbalingga, bahkan beberapa di antaranya telah diekspor ke berbagai negara.