Luhut Minta Pasien Covid-19 Masuk Isolasi Terpusat: Jangan Malu Kalau Terkena
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 21 Agustus 2021 09:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat yang terkena Covid-19 melakukan karantina di fasilitas isolasi terpusat (isoter). Luhut menggandeng para tokoh agama untuk turut mengedukasi warga.
“Jangan malu kalau terkena, kalau bisa segera diajak untuk dirawat di isoter, dan jangan berkecil hati,” ujar Luhut dalam keterangannya, Jumat malam, 20 Agustus 2021.
Perawatan pasien positif di isolasi terpusat dapat menekan munculnya klaster-klaster keluarga. Upaya ini juga mencegah tingginya tingkat kematian akibat penularan virus corona.
Luhut menggelar pertemuan dengan seluruh pemuka agama di Indonesia untuk memberikan penjelasan terkait penanganan pandemi Covid-19. Dia mengajak para tokoh agama berkolaborasi mengendalikan pagebluk.
Menurut Luhut, peran pemuka agama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat penting. Tak hanya soal isolasi terpusat, para pemuka agama diharapkan mengajak masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan, melakukan vaksinasi, serta memastikan testing, tracing, dan treatment.
Dalam pertemuan yang digelar virtual, Luhut mengklaim pandemi di Indonesia telah berangsur-angsur membaik. "Tapi harus tetap waspada dan tidak lelah untuk mengajak masyarakat bersama-sama melawan pandemi ini,” kata Luhut.
<!--more-->
Di samping tokoh agama, ia mengundang para epidemiolog. Pakar-pakar ini menjelaskan tentang karakteristik varian delta serta skenario penanggulangannya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan tentang pentingnya bantuan tokoh agama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Budi mengatakan saat ini banyak masyarakat yang mengelak terhadap adanya penyebaran virus.
“Sejujurnya masih banyak masyarakat yang menolak kenyataan adanya virus ini, untuk itu kami membutuhkan bantuan ekstra dari tokoh agama, agar kita berkolaborasi dan mengedukasi masyarakat bersama demi menekan pesatnya laju penularan,” katanya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan tokoh agama memegang penting di masyarakat. Dia berujar banyak masyarakat bertumpu pada tokoh agama untuk mendapatkan validasi informasi ihwal pandemi.
“Untuk itu, kami mengimbau agar di tiap-tiap khotbah, ceramah agama dapat diselipkan nilai-nilai penanganan pandemi ini terus disosialisasikan,” katanya.
Yaqut juga meminta tiap pesantren menganjurkan santrinya melaksanakan vaksin Covid-19 bersama. Di samping itu, dia mengimbau pesantren memberikan masker gratis lantaran ditemukan adanya fenomena penggunaan masker medis berulang.
Baca: Daftar Harga Tes PCR Terbaru di Bandara, Mulai dari Rp 495 Ribu