Terkini Bisnis: Kepemilikan Saham CT di Garuda dan Cerita Sukses Petani Porang
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 20 Agustus 2021 12:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang pagi hingga Jumat siang, 20 Agustus 2021, dimulai dari penjelasan manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. soal porsi kepemilikan saham Chairul Tanjung di maskapai tersebut.
Berikutnya da berita tentang harga voucher tes PCR Lion Air dan promo bisnis Kaesang dengan menggunakan media mirip baliho pilpres. Lalu ada berita tentang harapan bos Garuda Indonesia agar umrah kembali dibuka dan cerita sukses petani milenial yang bertanam porang.
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. Manajemen Beberkan Porsi Saham Garuda, Berapa Milik Chairul Tanjung?
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Prasetio membeberkan porsi kepemilikan saham maskapai pelat merah, termasuk Chairul Tanjung. Per Desember 2020, Chairul melalui Tras Airways mengempit seperempat dari total saham Garuda.
"Share Trans Airways sebesar 25,81 persen," ujar Prasetio pada paparan publik, Kamis, 19 Agustus 2021.
Sedangkan saham terbesar dimiliki oleh pemerintah Indonesia dengan porsi 60,54 persen. Adapun saham sisanya dikempit oleh institusi lokal sebesar 4,76 persen, retail lokal 5,78 persen, institusi asing 3,04 persen, dan retail asing 0,08 persen.
Simak lebih jauh tentang Chairul Tanjung di sini.
<!--more-->
2. Lion Air Group Tawarkan Voucher Tes PCR Rp 285.000 dan Antigen Rp 35.000
Lion Air Group menggandeng berbagai fasilitas kesehatan dan laboratorium RT-PCR untuk menghadirkan voucher layanan uji kesehatan yang terjangkau.
"Ini dalam rangka membantu mengakomodir kebutuhan uji kesehatan Covid-19, seperto RDT-antigen dan RT-PCR," ujar Corporate Communications Strategic Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 Agustus 2021.
Simak lebih jauh tentang Tes PCR di sini.
3. Kaesang Promosi Roti dan Pisang Pakai Baliho Mirip Pilpres, Ini Profil Bisnisnya
Putra bungsu Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Kaesang Pangarep, mempromosikan dua bisnis kulinernya menggunakan media baliho mirip pemilihan presiden atau pilpres. Dua produk kuliner itu ialah Let's Toast dan Sang Pisang.
"Si merah (@letstoast.id) vs. Si kuning (@sangpisang2017)," tulis Kaesang di akun media sosialnya yang telah terverifikasi, @kaesangp, Kamis, 19 Agustus 2021.
Dari foto yang dibagikan Kaesang, terlihat itu bukan baliho sungguhan. Tim Kaesang tampak mengedit foto baliho di sebuah jalan dengan menempelkan logo bisnis beserta potret Kaesang yang tengah membawa produknya.
Simak lebih jauh tentang Kaesang di sini.
<!--more-->
4. Bos Garuda: Jika Umrah Dibuka, Pendapatan Maskapai Akan Bergerak Jauh
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra berharap Indonesia segera memperoleh kuota umrah. Pembukaan umrah akan meningkatkan pertumbuhan pergerakan penumpang maskapai pelat merah.
“Anda mesti tahu, kalau umrah dibuka, swing pendapatan (maskapai) akan bergerak jauh karena antrean sudah sangat tinggi,” ujar Irfan dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 19 Agustus 2021.
Garuda Indonesia mengalami penurunan pendapatan dari sisi penumpang selama pandemi Covid-19, termasuk dari penerbangan ke Tanah Suci. Pendapatan penumpang Garuda pada 2020 melorot tajam hingga 73 persen secara year on year.
Simak lebih jauh tentang umrah di sini.
5. Cerita Sukses Petani Milenial ke Jokowi: 3 Tahun Bertani Porang Bisa Bawa Mobil
Yoyok Triyono bercerita panjang lebar soal keberhasilannya bertani porang kepada Presiden Jokowi di sela-sela kunjungan kepala negara ke PT Asia Prima Konjac, Madiun, Jawa Timur, Kamis, 19 Agustus 2021. Petani muda itu adalah generasi ketiga di keluarganya yang menanam komoditas umbi-umbian tersebut.
Yoyok menjelaskan bahwa porang sedang naik daun sehingga menarik minat tak sedikit kawula muda di Madiun untuk menggelutinya. Hal ini bisa terlihat dari kecenderungan anak muda setelah lulus sekolah belakangan tak lagi berminat kerja di kota dan memilih menjadi petani milenial.
"Kalau zaman dulu, lulus sekolah cari kerja di kota. Kalau sekarang tidak, Pak. Lulus sekolah jadi petani porang," kata Yoyok. "Tiga tahun berjuang bertani porang, setelah tiga tahun bawa pulang mobil."
Simak lebih jauh tentang porang di sini.