Anggaran PEN Menyusut, Pertumbuhan Ekonomi Berisiko Terseret di Batas Bawah

Kamis, 19 Agustus 2021 18:31 WIB

Foto udara kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa, 13 Juli 2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penerapan PPKM Darurat yang lebih panjang akan menekan perekonomian. Sebab, tingkat konsumsi masyarakat akan melambat. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memperkirakan penurunan anggaran pemulihan ekonomi atau PEN dalam postur RAPBN 2022 akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan berisiko terseret di batas bawah jika anggaran yang dikucurkan tidak bisa mendorong dunia usaha, daya beli masyarakat, hingga proses vaksinasi.

“Saya lihat pemerintah dengan skenario pertumbuhan 5 sampai 5,5 persen itu ketidakpastiannya tinggi. Tentu saja kalau anggaran PEN-nya dikurangi, pertumbuhan ekonomi bisa akan di level bawah karena PEN kan diharapkan mendorong dunia usaha, daya beli, dan tuntasnya program vaksinasi,” ujar Tauhid saat dihubungi pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Pemerintah menurunkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional dalam postur RAPBN 2022 seperti yang tercantum dalam Nota Keuangan. Anggaran yang pada 2021 ditetapkan sebesar Rp 744,75 triliun, tahun depan jumlahnya akan dipangkas tinggal Rp 321,2 triliun.

Dari postur RAPBN tersebut, Tauhid mengatakan pemerintah ingin menurunkan defisit anggaran menjadi 4,85 persen dari 5,82 persen pada tahun ini. Persoalannya, jika penanganan pandemi tidak optimal, masih ada kemungkinan peluang defisit RAPBN melebar akibat munculnya varian-varian baru virus corona.

“Vaksinasi mungkin baru bisa selesai di kuartal III 2021. Kami khawatir jika tidak terkawal, itu akan memberikan dampak daya dorong ke ekonomi yang kecil,” ujar Tauhid.

Advertising
Advertising

Selain itu, dengan penurunan PEN, insentif untuk dunia usaha akan berkurang. Jika kondisi ini terjadi, dunia usaha yang bergerak di sektor-sektor terdampak masih akan mengalami kesulitan karena kinerjanya belum pulih.

Jika insentif dikurangi, Tauhid mengatakan kebijakan itu harus dilakukan secara bertahap. Tauhid pun menyarankan pemerintah tetap menjamin restrukturisasi agar beban operasional dunia usaha dapat ditekan. “Kalau PEN berkurang, restrukturisasi jangan dicabut dulu,” ujar Tauhid.

Tauhid juga menyoroti postur anggaran lain-lain dalam RAPBN 2022 yang meningkat signifikan mencapai Rp 200 triliun. Dia menduga dana ini merupakan anggaran cadangan untuk bantuan sosial seumpama pandemi Covid-19 berkepanjangan.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir menjelaskan, bila dilihat secara keseluruhan dalam postur rencana anggaran 2022, komponen RAPBN sebetulnya justru lebih besar. Pemerintah, kata dia, telah memberikan ruang cadangan untuk berbagai penanganan PEN, termasuk vaksin hingga transfer ke daerah.

Ia menerangkan, dalam menyusun RAPBN 2022, pemerintah sudah melihat adanya perbaikan ekonomi. Selain itu, RAPBN pun difokuskan untuk prioritas kebutuhan penanganan pandemi.

“Dalam hal kondisi Covid masih belum begitu baik, sudah ada cadangan anggaran,” ujar Iskandar saat dihubungi melalui pesan pendek.

Baca Juga: BI Tetap Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Capai 4,3 Persen pada 2021

Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

5 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

6 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

11 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

13 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya