Bank Indonesia dan Bank of Thailand Luncurkan Layanan QR Lintas Negara

Selasa, 17 Agustus 2021 19:17 WIB

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). Dok. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) dan Bank of Thailand (BOT) meluncurkan tautan pembayaran QR lintas batas antara Indonesia dan Thailand pada Selasa, 17 Agustus 2021. Dengan tautan ini, konsumen dan pedagang di kedua negara akan dapat melakukan dan menerima pembayaran QR lintas batas instan untuk barang dan jasa.

"Saya ingin berterima kasih kepada Bank of Thailand yang kita bersama-sama mewujudkan mimpi-mimpi yang terus kita lakukan untuk menyambungkan QR Indonesia Standard dengan QR Thailand Standard. Tidak hanya untuk masyarakat Indonesia, tapi juga untuk masyarakat Thailand," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Selasa.

Koneksi ini merupakan yang pertama menghubungkan operator sistem pembayaran ritel di kedua negara. Langkah ini juga menandai tonggak penting dalam inisiatif Konektivitas Pembayaran ASEAN, yang bertujuan untuk mempromosikan integrasi keuangan di kawasan ini.

Peluncuran layanan tersebut pada hari ini adalah fase percontohan proyek, yang bertujuan untuk memastikan kelancaran interkoneksi dan membuka jalan bagi pelanggan, pedagang, dan operator untuk peluncuran komersial penuh tahun depan.

Pada tahap ini, pengguna dari Indonesia sekarang dapat menggunakan aplikasi pembayaran seluler mereka untuk memindai Kode QR Thailand untuk melakukan pembayaran ke merchant di seluruh Thailand.

Advertising
Advertising

Pengguna dari Thailand pun kini dapat menggunakan aplikasi pembayaran mobile untuk memindai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk membayar barang dan jasa di merchant-merchant di Indonesia, serta menggunakan layanan ini untuk transaksi e-commerce lintas batas mereka.

Layanan ini, menurut BI, akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan Thailand yang melakukan transaksi lintas batas, seperti wisatawan. Setelah perjalanan internasional dilanjutkan, pariwisata akan menjadi sektor utama yang akan sangat diuntungkan dari layanan ini karena banyaknya arus wisatawan antara kedua negara.

Fase komersial penuh akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2022. Selama fase ini, lebih banyak bank/non-bank yang berpartisipasi diharapkan untuk bergabung. Di masa mendatang, layanan ini akan diperluas untuk memungkinkan pengguna di kedua negara melakukan transfer dana secara real time dengan mudah dengan merujuk nomor ponsel penerima.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi USD 415,1 M pada Triwulan II 2021

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

23 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya