10 Ribu Hekare Lahan untuk Budidaya Porang, Sumsel Bersiap Ekspor Besar-besaran

Minggu, 15 Agustus 2021 15:01 WIB

Lahan budidaya porang milik petani di Lampung Selatan. ANTARA/HO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah daerah Sumatera Selatan telah menyiapkan 10.000 hektare lahan pertanian untuk budidaya tanaman porang. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap dengan digenjotnya produksi tanaman tersebut dapat mendorong komoditas itu sukses menembus pasar dunia.

“Tentu kami mendukung (budidaya) yang mulai dikembangkan itu, bahkan bukan hanya berbentuk tanaman saja tapi juga bisa memproduksi menjadi bentuk olahan pangan,” kata Syahrul dalam siaran virtual saat seremoni pelepasan merdeka ekspor komoditi pertanian secara serentak beserta 17 provinsi pintu ekspor, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Saat ini tanaman porang sedang digandrungi masyarakat global khususnya Asia Pasifik dan Eropa dan bernilai ekonomi tinggi. Nilai jual tanaman umbi-umbian dalam spesies Amorphophallus Muelleri Blume tersebut tergolong tinggi dibanding tanaman umbi lainnya.

Terlebih jika produk itu sudah berbentuk olahan jadi seperti beras ataupun tepung bisa mencapai Rp 240 ribu per kilogramnya. “Kita sama-sama membuka jalan, khusus untuk Sumsel, budidaya Porang akan kita seriusi ke depan,” ujar Syahrul.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menjelaskan, sejumlah daerah yang disiapkan untuk membudidayakan tanaman tersebut seperti Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, Muara Enim, dan Prabumulih.

Advertising
Advertising

<!--more-->

“Semua orang (petani) sudah mulai menanam porang. Dengan ada sambutan dari pemerintah itu menumbuhkan kepercayaan petani bahwa porang memberikan prospek yang baik ke depan,” kata Herman.

Sementara itu Bupati Kabupaten Banyuasin Askolani, mengatakan budidaya tanaman porang sudah dimulai sejak April 2021. Hal ini setelah melihat prospek ekonomi yang ditawarkan dari penjualan tanaman tersebut sangat baik.

Dari aspek ketersediaan lahan dan permodalan sudah mereka rencanakan secara maksimal untuk mendukung petani-petani mengembangkan budidaya tanaman porang. “Meski belum terhitung secara detail, beberapa wilayah seperti Kecamatan Banyuasin III, Suak Tapeh, dan Rambutan sudah mulai menanam porang,” ujar Askolani.

Sayangnya karena informasi minim tentang ke mana dan bagaimana pemasaran tanaman porang tersebut, kata dia, petani masih lebih memprioritaskan pembudidayaan tanaman padi dan jagung. “Ada keraguan masyarakat nanti setelah panen hasilnya akan dijual kemana, sehingga sifatnya masih tanam tumpang sari."

Oleh karena itu, ia berharap, pemerintah pusat dapat memberi gambaran yang merinci terkait pemasaran tanaman porang tersebut. Dengan begitu, keyakinan para petani juga dapat tumbuh dan lebih konsisten dalam pembudidayaannya.

ANTARA

Baca: Faisal Basri: Perbankan Kian Kikir Menyalurkan Kredit

Berita terkait

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

20 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

3 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

8 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

8 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya