Gubernur BI Kenalkan Ramuan Jamu untuk Dorong Pemulihan Ekonomi

Sabtu, 14 Agustus 2021 13:36 WIB

Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi bertajuk "Digital Transformation For Indonesian Economy: Finding The New Business Models" di Hotel Kempinski, Jakarta pada Rabu, 11 Maret 2020. (Foto: Norman Senjaya)

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, memperkenalkan ramuan jamu manis ala BI untuk mendorong pemulihan ekonomi kepada ribuan milenial peserta kegiatan BI Mengajar secara virtual. Menurutnya, BI terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendukung upaya perbaikan ekonomi nasional.

"Dengan terjaganya stabilitas harga dan nilai tukar, seluruh instrumen kebijakan Bank Indonesia diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi (pro growth), baik dari sisi kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, maupun internasional serta inklusi ekonomi dan keuangan," kata Perry dalam keterangan tertulis Jumat, 13 Agustus 2021.

Mengangkat tema Memperkuat Inovasi, Sinergi, dan Kepedulian Sosial Sebagai Kontribusi Bagi Pemulihan Ekonomi Nasional, kegiatan BI Mengajar merupakan salah satu wujud sumbangsih BI terhadap kemajuan dunia pendidikan, sekaligus menjadi bagian dari rangkaian pelaksanaan peringatan HUT ke-68 BI dan HUT ke-76 Republik Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Perry Warjiyo membagikan tiga tips sukses dan bahagia kepada seluruh mahasiswa peserta kegiatan. Pertama, terus membekali diri dengan ilmu. Sebab ilmu adalah cahaya kehidupan, ilmu akan menuntun ke kehidupan yang lebih baik, menuju kesuksesan. Hal ini sesuai dengan moto hidup Gubernur Perry, yaitu untuk tidak pernah berhenti belajar dan mengajar.

Kedua, bekerja keras dan berikhtiar secara maksimal. Ketiga, mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan terus berdoa, berzikir, dan memohon petunjuk.

“Ayo semangat dan bangkit. Dengan optimisme, ke depan perekonomian akan pulih", demikian Gubernur Perry menyampaikan rasa optimisme dan semangat di akhir sesi pemaparan.

Adapun kegiatan BI Mengajar bertujuan untuk meningkatkan literasi ekonomi dan kebanksentralan masyarakat, serta memberikan pemahaman terkait peran dan kebijakan BI bagi perekonomian bangsa, termasuk peran yang makin meningkat di era digital untuk kontribusi bagi Indonesia Maju.

BI Mengajar dilaksanakan secara virtual di lebih dari 50 Universitas/Perguruan Tinggi di seluruh wilayah Indonesia dan menghadirkan Dewan Gubernur serta jajaran pimpinan BI sebagai narasumber. Adapun yang menjadi target pembelajaran Program Bank Indonesia Mengajar adalah mahasiswa dan civitas akademika Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Universitas/komunitas.

Baca Juga: Demi Keamanan, Ibu Hamil Sebaiknya Hindari Minum Jamu


Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya