Sejumlah warga menerima beras bansos di halaman kantor Bupati Bone Bolango, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin, 19 Juli 2021. Kementerian Sosial bersama Bulog Sub Divre Gorontalo menyalurkan 171,2 ton beras bagi 17.126 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terdampak pandemi Covid-19 di daerah itu. ANTARA/Adiwinata Solihin
TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Sosial mulai menyalurkan bansos beras PPKM kepada 8,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) melalui Perusahaan Umum Bulog. Warga yang menerima bantuan merupakan KPM yang telah terdata di Kementerian Sosial.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan perusahaannya telah ditunjuk menjadi mitra Bulog dalam mendistribusikan bantuan sampai ke masyarakat. PT Pos akan mengirim beras tersebut ke kota sampai desa terpencil serta kepulauan.
“Untuk data, kami telah mendapatkannya data dari Kementerian Sosial yang sudah diverifikasi. Data itu dipakai untuk mencocokkan daftar nominasi KPM yang berhak menerima bansos,” ujar Faizal di kantor Bulog, Kamis, 12 Agustus 2021.
Berikut ini tahap-tahap warga mengambil beras bantuan sosial PPKM.
Warga menerima undangan dari PT Pos atau pemerintah daerah setempat. Dalam undangan itu tertera lokasi tempat warga mengambil bantuan. Ada beberapa perbedaan lokasi pengambilan, yaitu di kantor Pos, RT/RW, atau diantar langsung. Pengantaran langsung dilakukan bila penerima bantuan adalah kelompok disabilitas atau warga dengan kondisi tertentu.
Warga yang tidak bisa mengambil sendiri bantuannya dapat diwakilkan oleh keluarga, anak, atau kerabat lainnya yang namanya tercatat dalam satu kartu keluarga. Orang yang mewakili penerima bantuan membawa kartu identitas yang membuktikan namanya sesuai KK tersebut.
Penerima bantuan yang dapat mengambil langsung ke tempat penyaluran, seperti RT/RW atau PT Pos harus menunjukkan KTP dan KK.
Petugas akan melakukan verifikasi kartu identitas menggunakan aplikasi yang terintegrasi dengan data Kementerian Sosial.
Setelah selesai proses verifikasi, bantuan diserahkan ke penerima. Petugas pun akan mengambil foto warga saat menerima bantuan beserta kartu identitas dan KK-nya sebagai bukti. Foto akan diunggah ke dashboard aplikasi sehingga penyaluran bantuan dapat dipantau secara real time.
Bila warga menemukan ada kerusakan beras bantuan, mereka dapat melaporkannya ke petugas agar dapat segera diganti.