Buwas: Bansos Beras yang Rusak Langsung Diganti, Tak Perlu Tunggu Pengecekan

Kamis, 12 Agustus 2021 12:54 WIB

Dirut Perum Bulog Budi Waseso (tengah) dan Direktur Operasi dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi (kanan) berbincang dengan pedagang ketika meninjau kestabilan harga gula di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat 15 Mei 2020. Perum Bulog menggelar operasi pasar khusus gula guna menstabilkan harga secara serentak di seluruh Indonesia yang saat ini masih di atas harga eceran tertinggi atau HET pemerintah yakni Rp 12.500 per kilogram. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan beras bantuan sosial (bansos) yang ditemukan berkualitas buruk akan langsung diganti. Budi alias Buwas menjelaskan, penggantian dilakukan oleh transporter, yakni PT Pos Indonesia dan DNR Corporate.

"Saya bilang barang yang rusak tidak perlu dicek laboratorium dulu. Begitu dilaporkan rusak, langsung kita ganti, tak perlu menunggu pengecekan," ujar Buwas di kantornya, Kamis, 12 Agustus 2021.

Dia mengatakan Bulog telah mendapatkan laporan adanya beras bansos rusak yang diterima warga di beberapa daerah. Di Pandeglang, misalnya, ia menyebut ada tiga beras paket beras rusak dari total 464 paket yang disalurkan.

Buwas mengatakan kerusakan terjadi saat proses pengiriman akibat kondisi alam. Sedangkan di daerah lain, beras-beras yang dilaporkan rusak akan ditarik untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut di laboratorium.

Pengecekan bertujuan untuk mengetahui penyebab beras memiliki kualitas buruk. "Apakah kerusakan itu berasal dari kami atau bukan," ujar Buwas.

Direktur Utama PT Pos (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi menjelaskan, beras rusak yang ditemukan warga di Pandeglang terjadi karena saat proses pengiriman terdapat kendala. Tiga paket beras tersebut, kata Faizal, tertetes air hujan sehingga menggumpal saat diterima warga.

"Setelah ditemukan kerusakan, Kami bikin berita acara sehingga saat itu juga Bulog langsung mengganti. Kerusakan memang tidak bisa dihindari karena cuaca," kata Faizal.

Bulog memperoleh penugasan untuk menyalurkan beras kepada 28,8 juta penerima manfaat. Sebanyak 20 juta beras telah selesai disalurkan kepada penerima manfaat pada tahap pertama. Sedangkan penyaluran tahap kedua sedang berjalan dan diberikan kepada 8,8 juta keluarga.

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

4 jam lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

1 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

2 hari lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

2 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

3 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

10 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya