Terkini Bisnis: Usman Kansong jadi Dirjen Kominfo, Maaf soal Beras Bansos
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 10 Agustus 2021 12:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa pagi hingga siang, 10 Agustus 2021 dimulai dengan dilantiknya mantan Direktur Kampanye Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Usman Kansong, sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo.
Kemudian informasi tentang pelanggan Tokopedia yang merasa ditipu merchant atas pembelian iPad senilai Rp 13,9 juta. Selain itu berita tentang Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso alias Buwas meminta maaf kepada sejumlah warga yang menerima beras bantuan sosial (bansos) pemerintah dalam kondisi tidak layak konsumsi.
Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita terkini tersebut:
1. Mantan Direktur Kampanye Jokowi Dikabarkan Bakal Dilantik jadi Dirjen Kominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerald Plate akan melantik Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) pada Selasa, 10 Agustus 2021. Mantan Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma’ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019, Usman Kansong, dikabarkan akan menduduki jabatan eselon I Kementerian Kominfo.
Johnny Plate membenarkan adanya informasi pelantikan itu, namun dia enggan mengungkap nama calon pejabat Kementerian yang akan ditabalkan. “Besok saja ya,” katanya saat dihubungi pada Senin malam, 9 Agustus 2021.
Undangan acara pelantikan Direktur Jenderal IKP yang sedianya digelar pada hari ini, Selasa, 10 Agustus 2021, telah tersebar luas di kalangan wartawan. Konferensi pers yang dihelat pada pukul 09.00 WIB rencananya dilakukan secara virtual melalui situs resmi Kementerian Kominfo.
Menyitir situs Indonesian Presidential Studies, Usman memiliki pengalaman di sejumlah media nasional. Dia sempat bekerja di Harian Republika selama lima tahun mulai 1995 hingga 2000. Selepas keluar dari Republika, Usman menjabat sebagai News Current Affairs Manager Metro TV selama sembilan tahun.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
2. Pelanggan Tokopedia Merasa Ditipu saat Beli iPad Rp 13,9 Juta, Ini Faktanya
Hampir empat pekan lamanya Dina Christina ripuh mengurus klaim pengembalian transaksi pembelian iPad lewat aplikasi Tokopedia. Dina merasa tertipu saat membeli gawai seharga Rp 13,99 juta itu karena barang tersebut tak pernah sampai di tangannya.
"Kemarin-kemarin saya doain terus tiap hari. Cuma lama-lama saya jadi ikhlas dan tidak mau pikirin lagi," ujar Dina saat dihubungi Tempo, Ahad lalu, 8 Agustus 2021.
Berawal dari transaksi yang dilakukan pada 20 Juli di sebuah merchant mitra Tokopedia bernama MA.Pembelian dilakukan pada 20 Juli dengan pengiriman instan menggunakan layanan GoSend milik Gojek.
Karena diantar dengan layanan pengiriman instan, semestinya barang segera datang setelah Dina menyelesaikan transaksi. Namun sampai sore, barangnya tak kunjung tiba.
Dina lantas mengecek notifikasi di aplikasi Tokopedia-nya. Ia melihat bahwa kurir sudah menyelesaikan transaksi, namun barang diterima atas nama orang lain. Merasa panik, Dina mencoba menghubungi Gojek untuk melacak alamat kurir.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
3. Ada Warga Terima Beras Bansos Tak Layak, Buwas: Minta Maaf dengan Setulusnya
Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso alias Buwas meminta maaf kepada sejumlah warga yang menerima beras bantuan sosial (bansos) pemerintah dalam kondisi tidak layak konsumsi. Buwas memastikan Bulog tidak memiliki niat untuk mengecewakan masyarakat.
“Kalau pun ada warga yang sempat menerima beras yang betul-betul berasal dari Bulog dengan kondisi tidak layak, kami, Perum Bulog, meminta maaf dengan setulusnya. Kami bekerja betul-betul untuk membantu rakyat dan tidak ada kepentingan yang lain. Titik,” ujar Buwas dalam keterangannya, Senin, 9 Agustus 2021.
Sejumlah warga sebelumnya melapor bahwa mereka menerima beras dalam kondisi berbau dan menggumpal. Buwas memastikan tim lapangan merespons dengan cepat insiden yang terjadi.
Dia mengatakan perusahaan telah menarik sejumlah beras yang tidak layak konsumsi tersebut. Bulog juga mengganti beras bantuan dengan beras baru.
Buwas mengklaim perusahaan berupaya memberikan kualitas dan pelayanan terbaik. Bulog pun berkomunikasi dengan Kementerian Sosial, PT Pos Indonesia, pemerintah daerah, aparatur kepolisian dan TNI, dan Satgas Pangan dalam mengawasi jalannya penyaluran beras.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: Rekam Jejak Dirjen Kominfo Usman Kansong, Eks Direktur Tim Kampanye Jokowi