Pendapatan Garuda Jeblok 54 Persen, Kerugian Capai Rp 5,5 Triliun

Senin, 9 Agustus 2021 08:37 WIB

Pekerja cargo menurunkan Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac dari pesawat Garuda Indonesia setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 2 Maret 2021. Sebanyak 10 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac dalam bentuk curah kembali tiba di Indonesia, yang selanjutnya akan dibawa ke Bio Farma untuk diproduksi. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. sepanjang kuartal pertama tahun ini membukukan pendapatan sebesar US$ 353,07 juta atau sekitar Rp 5,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.353 per dolar AS). Angka tersebut turun 54,03 persen bila dibandingkan periode serupa tahun lalu yang mencapai US$ 768,12 juta.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan dari penerbangan berjadwal menurun menjadi US$ 278,22 juta dari US$ 654,52 juta. Sedangkan pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal naik menjadi US$ 22,78 juta dari US$ 5,31 juta. Adapun pendapatan usaha lainnya juga menurun menjadi US$ 52,06 juta dari US$ 108,27 juta.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021 yang dikutip Ahad, 8 Agustus 2021, emiten bersandi GIAA ini mencatat beban usaha menurun. Meski begitu, angkanya tetap di atas kinerja pendapatan perseroan.

Beban usaha Garuda per kuartal I tahun 2021 sebesar US$ 702,17 juta, atau lebih rendah dari periode serupa tahun 2020 yang sebesar US$ 945,7 juta. Dengan begitu, Garuda Indonesia mencetak rugi usaha sebesar US$ 287,09 juta, atau berbalik kondisinya dibandingkan kuartal pertama tahun lalu dari posisi laba usaha US$ 616,04.

Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun membengkak menjadi US$ 384,34 juta atau sekitar Rp Rp 5,52 triliun dari posisi US$ 120,16 juta per kuartal pertama tahun lalu. Sementara itu, total liabilitas perseroan juga naik menjadi US$ 12,9 miliar pada kuartal pertama tahun ini ketimbang akhir tahun lalu sebesar US$ 12,73 miliar.

Advertising
Advertising

Adapun rincian total liabilitas jangka pendek meningkat menjadi US$ 4,55 miliar dari sebelumnya US$ 4,29 miliar, sementara liabilitas jangka panjang turun tipis menjadi US$ 8,34 miliar dari US$ 8,43 miliar. Total ekuitas negatif perseroan juga malah meningkat per kuartal I tahun 2021.

Garuda yang akhir tahun lalu mencatat ekuitas negatif sebesar US$ 1,94 miliar, pada kuartal pertama pertama tahun ini juga masih mencatatkan ekuitas negatif dan naik menjadi US$ 2,32 miliar. Sementara itu, total aset perseroan sebesar US$ 10,57 miliar pada kuartal pertama 2021, atau turun ketimbang periode serupa tahun lalu yang sebesar US$ 10,78 miliar.

Total aset itu terdiri atas aset tidak lancar yang turun menjadi US$ 10,09 miliar dari US$ 10,25 miliar, sementara aset lancar turun menjadi US$ 485,51 juta dari US$ 536,54 juta. Sementara posisi kas dan setara kas Garuda Indonesia sebesar US$ 166,13 juta, atau turun dari posisi kas akhir tahun lalu US$ 200,97 juta.

BISNIS

Baca: Peter Gontha Pamit, Beri Sinyal Diberhentikan dari Komisaris Garuda

Berita terkait

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

13 jam lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Bawa Cairan ke Dalam Pesawat Pahami Aturan 3-1-1

1 hari lalu

Bawa Cairan ke Dalam Pesawat Pahami Aturan 3-1-1

menurut Transportation Security Administration atau TSA wisatawan harus mengikuti aturan 3-1-1 saat membawa cairan dalam hand luggage di pesawat

Baca Selengkapnya

5 Tips Mengemas Barang Bawaan dengan Hand Luggage

1 hari lalu

5 Tips Mengemas Barang Bawaan dengan Hand Luggage

Tips mengemas barang bawaan dengan hand luggage bermanfaat bagi yang sering mengemas barang bawaaan berlebihan saat bepergiaan

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

1 hari lalu

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

Salah satu tugas Garuda Indonesia adalah melakukan pemeriksaan serta perbaikan pesawat secara rutin dan regular.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

2 hari lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Kronologi Pesawat Garuda Jamaah Haji Makassar Mendarat Kembali karena Kerusakan Mesin

2 hari lalu

Kronologi Pesawat Garuda Jamaah Haji Makassar Mendarat Kembali karena Kerusakan Mesin

Jamaah calon haji Kloter 5 Embarkasi Makassar akhirnya bisa diterbangkan ke Madinah setelah Garuda mengganti pesawat

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

2 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Mempermudah Penumpang Beli Oleh-oleh Produk UMKM

2 hari lalu

Garuda Indonesia Mempermudah Penumpang Beli Oleh-oleh Produk UMKM

Maskapai Garuda Indonesia meluncurkan program 'Garuda Indonesia Oleh-Oleh' untuk mempromosikan produk UMKM

Baca Selengkapnya

Terkendala Gangguan Mesin, Garuda Indonesia Ganti Pesawat Calon Jemaah Haji

2 hari lalu

Terkendala Gangguan Mesin, Garuda Indonesia Ganti Pesawat Calon Jemaah Haji

Maskapai Garuda Indonesia mengganti pesawat calon jemaah haji Makassar karena ada gangguan pada mesin pesawat.

Baca Selengkapnya