TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mencatat aliran modal asing masuk ke Indonesia sebesar Rp 11,23 triliun berdasarkan data transaksi 2-5 Agustus 2021.

"Nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 11,23 triliun," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Jumat, 6 Agustus 2021.

Nilai itu terdiri dari beli neto di pasar Surat Berharga Negara atau SBN sebesar Rp 9,89 triliun, dan beli neto di pasar saham sebesar Rp 1,34 triliun.

Sedangkan berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto atau aliran modal asing masuk Rp 14,63 miliar.

Seiring dengan masuknya investor asing, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia lima tahun turun ke 78,70 bps per 5 Agustus 2021 dari 80,42 bps per 30 Juli 2021.

Adapun perkembangan nilai tukar rupiah pada akhir Kamis, 5 Agustus 2021 ditutup pada level (bid) Rp 14.340 per dolar Amerika Serikat. Dengan yield SBN 10 tahun turun ke level 6,25 persen.

Sedangkan pada Jumat pagi, 6 Agustus 2021, rupiah dibuka pada level (bid) Rp 14.340 per dolar AS. Dengan yield SBN 10 tahun naik ke level 6,27 persen.

Dia mengatakan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," kata Erwin.

BACA: Bank Indonesia Prediksi Inflasi Agustus 0,04 Persen, Apa Penyumbang Utama?

HENDARTYO HANGGI