Semester I 2021, Laba Maybank Turun 37 Persen karena Dampak Pandemi

Minggu, 1 Agustus 2021 20:37 WIB

Ilustrasi Maybank. dok.Maybank

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk meraup laba bersih Rp510 miliar pada semester I 2021, turun 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp810 miliar.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria, mengatakan, penurunan laba tersebut disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19 yang berkelanjutan sejak kuartal pertama 2020.

"Kondisi pandemi saat ini cukup memprihatinkan, di mana data pemerintah menunjukkan telah terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 di akhir kuartal kedua 2021. Hal ini telah berdampak pada sejumlah aktivitas masyarakat dan bisnis, termasuk sektor keuangan," ujar Taswin dalam keterangan di Jakarta, Minggu 1 Agustus 2021.

Meski demikian, ia menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan akselerasi program vaksinasi oleh pemerintah, dapat menumbuhkan kepercayaan pasar terkait pemulihan ekonomi secara bertahap.

Perseroan pun akan tetap disiplin dalam mengelola pertumbuhan bisnis bank dan senantiasa menerapkan manajemen risiko yang konservatif di tengah kondisi yang menantang saat ini.

"Kami akan terus berinovasi dalam menyediakan berbagai produk dan solusi keuangan yang relevan bagi nasabah di tengah pandemi yang sejalan dengan misi Bank, Humanising Financial Services. Dengan permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai, kami siap menyambut peluang pertumbuhan, seiring dengan pemulihan ekonomi," kata Taswin.

Presiden Komisaris Maybank Indonesia Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, pihaknya melihat dampak pandemi COVID-19 masih terus berlanjut. Namun, ia tetap optimis bahwa kondisi yang menantang dan tidak pasti saat ini dapat diatasi pada waktunya.

"Kami yakin dengan menerapkan prinsip kehati-hatian terkait pengelolaan aset dan likuiditas, didukung manajemen risiko yang kuat, bank dapat mengatasi tantangan saat ini. Kami percaya terhadap prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan senantiasa aktif dalam menyediakan layanan perbankan yang lebih baik kepada nasabah," ujar Abdul.

<!--more-->


Net Interest Income (NII) atau Pendapatan Bunga Bersih turun 12,1 persen menjadi Rp3,5 triliun seiring dengan penurunan penyaluran kredit dan imbal hasil (yield) kredit. Hal itu sejalan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan dampak proses restrukturisasi kredit yang sedang berlangsung bagi nasabah yang terdampak pandemi.

Net Interest Margin (NIM), atau Marjin Bunga Bersih turun 54 basis poin menjadi 4,47 persen pada Juni 2021, dibandingkan 5,01 persen pada periode yang sama tahun lalu. Namun, NIM meningkat 12 basis poin dibandingkan kuartal pertama 2021 yang tercatat sebesar 4,35 persen, didukung oleh biaya bunga yang membaik.

Pendapatan jasa atau fee based income perseroan turun 19,6 persen menjadi Rp952 miliar di semester pertama 2021, akibat menurunnya pendapatan fee dari transaksi pasar global, namun fee terkait bancassurance bertumbuh 79 persen menjadi Rp106 miliar. Secara kuartalan, pendapatan fee tumbuh 10 persen menjadi Rp498 miliar pada kuartal kedua 2021 dari Rp453 miliar pada kuartal pertama 2021.

Turunnya pendapatan bunga kredit dan pendapatan jasa akibat pandemi yang masih berlangsung dapat diimbangi oleh berbagai upaya bank, diantaranya menekan biaya provisi, biaya kredit dan biaya overhead.

Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih bertumbuh positif sebesar 1,2 persen pada semester pertama 2021 menjadi Rp14,4 triliun dari Rp14,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Secara kuartalan, KPR tumbuh 2,5 persen dari Rp14,1 triliun di kuartal pertama 2021.

Total simpanan nasabah meningkat 1,6 persen menjadi Rp107,4 triliun pada semester pertama 2021. Bank menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan likuiditas yang kuat dan basis pendanaan yang efisien dengan meningkatkan dana murah dan mengurangi dana berbiaya tinggi.

Strategi tersebut berkontribusi pada peningkatan dana murah atau CASA Maybank, yang bertumbuh 6,4 persen menjadi Rp45,1 triliun. Rasio CASA juga naik menjadi 41,9 persen pada Juni 2021 dibandingkan 40 persen pada Juni 2020.

BACA: Turun 27,78 Persen, Laba Maybank Indonesia 2020 Rp 1,3 Triliun

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

2 hari lalu

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

Bukit Asam membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar Rp 790,9 miliar atau anjlok 31,9 persen secara tahunan dari Rp 1,16 triliun.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

3 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

6 hari lalu

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

PT Freeport Indonesia berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas dan meraup laba bersih Rp 48,79 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

7 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

8 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

8 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

8 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

9 hari lalu

Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

Kinerja memuaskan ini merupakan kado indah untuk Pegadaian yang telah genap berusia 123 tahun.

Baca Selengkapnya