Selain Unicorn, BEI Sebut 5 Startup Level Centaur Akan Masuk Bursa

Kamis, 29 Juli 2021 12:01 WIB

Karyawan mengamati layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 10 September 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pagi pukul 10.36 WIB turun tajam sebesar lima persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin sehingga BEI kemudian memutuskan melakukan trading halt atau pembekuan sementara perdagangan. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta -Selain para unicorn, perusahaan teknologi yang masih berada di level centaur juga tengah bersiap masuk ke Bursa Efek Indonesia. Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan bahwa selain berkomunikasi dengan para unicorn, BEI juga berdiskusi secara intens dengan perusahaan teknologi yang ada di level centaur.

“Jadi benar ada [yang bersiap masuk Bursa]. Centaur-centaur itu sudah kita mapping karena harapan kita sebelum centaur menjadi unicorn mereka juga eligible untuk tercatat [di Bursa],” ujar Nyoman dalam sesi diskusi virtual bersama awak media, Rabu, 28 Juli 2021.

Nyoman mengatakan setidaknya ada 5 perusahaan rintisan (startup) level centaur yang telah berkonsultasi dengan BEI. Di sisi lain, Bursa juga meminta pendapat mereka terkait regulasi-regulasi baru yang tengah digodok untuk mengakomodasi perusahaan teknologi yang berminat IPO.

“Kita ajak diskusi kalau ada hal-hal yang kita butuhkan terkait informasi [IPO], kita tanyakan ke mereka. ‘Kalau seperti ini peraturannya atau draft-nya kamu ada ide nggak? Atau ada hal-hal yang kamu sampaikan?’ Supaya [Bursa] bisa mengakomodasi needs mereka,” tutur Nyoman.

Perusahaan centaur sendiri adalah perusahaan rintisan yang telah berhasil memperoleh nilai valuasi lebih besar dari US$100 juta hingga US$1 miliar atau sekitar Rp 1,45 triliun hingga Rp 14,48 triliun.

Advertising
Advertising

Berdasarkan catatan Bisnis, beberapa perusahaan rintisan Indonesia yang ada di level ini antara lain Ruang Guru, Sociolla, Kredivo, Blibli.com, Ajaib, Dana, Stockbit, Sayurbox, Fore, Alodokter, Halodoc, Sicepat, dan Kopi Kenangan.

Nyoman menegaskan bahwa BEI berkomitmen untuk menjadi rumah pertumbuhan bagi perusahaan dari segala sektor dan segala level, termasuk perusahaan teknologi baik yang baru dirintis, maupun sudah masuk level centaur atau unicorn, bahkan decacorn. “Jadi, saat ini dan ke depan, unicorn akan bertumbuh [jadi decacorn] dan centaur akan bertumbuh menjadi unicorn. Nah, di sinilah rumahnya,” kata Nyoman.

Baca Juga: BEI Sebut Gabungan Perusahaan Unicorn Bakal IPO, Siapa Itu?

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

6 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

6 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

11 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

11 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

32 hari lalu

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) mencatat ada enam tokoh yang masuk dalam daftar bursa calon Gubernur Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

36 hari lalu

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

Sebanyak 75 startup bidang pangan, industri kreatif, Informasi dan Teknologi, obat kesehatan dan pertanian mengikuti seleksi program IPB University.

Baca Selengkapnya