Rugi Rp 46,78 Miliar pada Semester I 2021, Bos Bank Jago Ungkap Penyebabnya
Reporter
Bisnis.com
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 26 Juli 2021 11:18 WIB
"Jadi, kinerja kami belum positif karena faktor investasi. Kami menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar dan masih sejalan dengan perencanaan awal. Investasi ini tentu akan bisa dinikmati hasilnya di masa mendatang," kata Kharim dalam keterangan resminya, Senin, 26 Juli.
Kharim menjelaskan, jika dihitung secara kuartalan, kinerja Bank Jago sejatinya semakin membaik. Pada kuartal I 2021, Jago membukukan kerugian Rp 38 miliar. Dengan kenaikan kredit dan penempatan dana lebih dari hasil rights issue di instrumen produktif lainnya, kerugian dapat diperkecil menjadi Rp 9 miliar pada kuartal II 2021.
"Data tersebut menunjukkan bahwa kinerja bank ini terus membaik dan semakin solid," kata Kharim.
Dari sisi aset, terdapat kenaikan yang signifikan sebesar 491 persen dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 10 triliun. Adapun ekuitas meningkat 538 persen dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 8,1 triliun.
Dari sisi perolehan dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan 326 persen menjadi Rp 1,73 triliun yang mencerminkan tingginya kepercayaan publik terhadap bisnis model Bank Jago. “Berbagai indikator keuangan menunjukkan Jago memiliki fundamental yang sangat kuat dan mampu menopang target untuk tumbuh secara berkelanjutan,” kata Kharim.
BISNIS
Baca juga: Kolaborasi Bank Jago dan GoTo Akan Diluncurkan Semester II 2021