Kemendag Ungkap Rentetan Keuntungan Perdagangan RI-Cina Jika Tak Pakai Dolar AS

Sabtu, 24 Juli 2021 16:43 WIB

Pekerja kargo melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 jenis Sinovac dari badan pesawat Garuda Indonesia setibanya dari China di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 30 April 2021. Pemerintah Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac sebanyak enam juta dosis vaksin berbentuk bulk, yang selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta – Bank Indonesia mengemukakan sebentar lagi transaksi perdagangan Indonesia-Cina tak akan menggunakan dolar Amerika Serikat. Melalui perjanjian local currency settlement (LCS), transaksi bilateral antar-dua negara akan memakai mata uang lokal rupiah dan yuan.

Kementerian Perdagangan melihat kebijakan ini memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Apalagi, total transaksi bilateral Indonesia-Cina pada 2020 mencapai US$ 71,42 miliar atau 23,4 persen dan periode Januari-Mei 2021 sebesar US$ 38,95 miliar atau 24,6 persen.

“Dari gambaran tersebut dapat kita ketahui besarnya transaksi bilateral Indonesia dan Cina selama ini dilakukan dalam kegiatan ekspor impor bilateral,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, dalam keterangannya kepada Tempo, Jumat petang, 23 Juli 2021.

Jika transaksi dilakukan dengan mata uang lokal, kebijakan itu dipandang bakal menurunkan permintaan terhadap dolar Amerika yang selama ini berfungsi sebagai perantara transaksi. Bila permintaan atas dolar menurun, tekanan terhadap rupiah dan yuan sebagai nilai tukar akan menurun dan lebih terapresiasi.

Selanjutnya, kondisi tersebut akan membantu mengurangi volatilitas harga sehingga pelaku usaha dapat mengurangi biaya yang selama ini dialokasikan untuk memitigasi risiko perdagangan internasional. Adapun volatilitas harga akan berdampak mengurangi keuntungan.

Advertising
Advertising

“Diharapkan dengan berkurangnya volatilitas harga, biaya produksi, harga jual, dan profit akan lebih terprediksi. Jadi secara agregat akan memberikan dampak jangka panjang bagi pertumbuhan produktivitas industri di dalam negeri,” ujar Didi.

Berkurangnya business uncertainties atau ketidakpastian bisnis akan memberikan ruang sumber daya bagi industri untuk melakukan inovasi dan adopsi teknologi. Ia berharap industri perdagangan dalam negeri lebih maju dan canggih.

BI dan Bank Sentral Cina telah menyepakati penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung pada September 2020. Hal tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Gubernur PBC Yi Gang dan Gubernur BI Perry Warjiyo.

Perry menyatakan seluruh persyaratan LCS telah dipenuhi. “Mekanisme operasionalnya, penunjukkan bank-banknya sudah selesai sampai mekanisme teknis. Kami sudah melakukan sosialis LCS dengan kementerian dan lembaga dengan dunia usaha,” ujar Perry Warjiyo dalam konferensi pers Kamis, 22 Juli 2021.

Aturan mata uang ini tak hanya berlaku untuk transaksi dagang antara Indonesia dan Cina. Penggunaannya bisa diperluas ke berbagai sektor seperti pendalaman pasar uang serta investasi.

"Jadi bagaimana dari mekanisme ini bisa mendukung transaksi valuta asing, mendorong investasi, tidak hanya investasi PMA, tapi juga portofolio yang disatukan dengan program pendalaman pasar uang sesuai blueprint pasar uang 2025, Electronic Trading Platform, dan Insya Allah memperluas penggunaan repo berlandaskan SBN maupun sekuritas," ujarnya.

Baca Juga: BEI Undur Waktu Pemberlakuan Fitur Baru di JATS Jadi 6 Desember

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

14 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

16 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

21 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

22 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

23 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

1 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya