Terkini Bisnis: Limit Tarik Tunai BCA hingga Vaksinasi Individu Berbayar Ditunda
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 12 Juli 2021 12:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Senin pagi, 12 Juli 2021, dimulai dari Bank Mandiri dan BCA menaikkan limit tarik tunai di ATM hingga Kimia Farma menunda pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong Individu hari ini.
Adapula berita tentang pendapatan para pengemudi ojek turut kena imbas PPKM darurat dan Presiden Joko Widodo direncanakan membagikan paket obat-obatan bagi penderita Covid-19 yang kurang mampu.
Berikut empat berita terkini ekonomi dan bisnis pagi ini:
1. Hari Ini Bank Mandiri dan BCA Naikkan Limit Tarik Tunai di ATM Jadi Rp 20 Juta
Bank Mandiri dan PT Bank Central Asia Tbk atau BCA menaikkan batas maksimal penarikan tunai melalui mesin ATM yang menggunakan teknologi chip dari Rp 15 juta menjadi Rp 20 juta per kartu dalam satu hari. Peningkatan limit tersebut berlaku sejak hari ini, 12 Juli 2021, hingga 30 September 2021 mendatang.
"Penyesuaian tersebut sejalan dengan penetapan penyesuaian sementara batas maksimal penarikan tunai melalui ATM berteknologi chip dari Bank Indonesia (BI), untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait PPKM Darurat guna menekan laju Covid-19," kata Direktur Operasional Bank Mandiri Toni E.B. Subari dalam keterangan tertulis, Ahad, 11 Juli 2021.
Sebelumnya, penyesuaian ini diumumkan Bank Indonesia pada Kamis, 8 Juli 2021. Limit maksimal penarikan tunai di ATM untuk kartu berteknologi chip naik, dari semula Rp 15 juta menjadi Rp 20 juta.
Penyesuaian ini sementara, dari 12 Juli sampai 30 September 2021. "Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung kebijakan Pemerintah terkait PPKM Darurat guna menekan laju Covid-19," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Toni menjelaskan penyesuaian kenaikan limit dilakukan terhadap jenis kartu debit Prioritas, Platinum GPN, Platinum Visa, Gold Bisnis Visa dan Platinum Bisnis Visa.
"Bank Mandiri tentunya menyambut baik dan mendukung penetapan penyesuaian sementara batas maksimal penarikan tunai melalui ATM berteknologi Chip sebagai cara untuk memitigasi penyebaran Covid-19," ujarnya.
Baca berita selengkapnya di sini
<!--more-->
2. Terimbas PPKM Darurat, Berapa Penurunan Pendapatan Ojek Online?
Selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, pendapatan para pengemudi ojek online turut kena imbas.
Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan adanya pembatasan yang dimulai sejak 3 Juli 2021 tersebut berdampak terhadap pendapatan para mitra driver.
"PPKM Darurat ini menurunkan pendapatan rekan-rekan driver ojol 20-30 persen dibandingkan dengan sebelumnya," katanya kepada Bisnis.com, Senin, 12 Juli 2021.
Menurut dia, hal tersebut terjadi lantaran banyaknya akses jalan yang disekat. Bukan itu saja, aturan yang mewajibkan pengusaha makanan seperti restoran dan rumah makan tutup lebih awal juga berdampak pada pendapatan para pengemudi ojol.
PPKM Darurat yang telah berlangsung sejak 3 Juli 2021 telah beberapa kali dievaluasi. Teranyar, pemerintah disebut-sebut akan lebih mengetatkan operasional sarana transportasi.
Kabarnya, usulan kebijakan itu telah mendapat restu dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Minggu (11/7/2021). Selanjutnya, pembahasan aturan turunan dilakukan di tingkat Kementerian Perhubungan.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Penderita Covid-19 yang Kurang Mampu Bakal Dapat Paket Obat, Apa Syaratnya?
Presiden Joko Widodo direncanakan membagikan paket obat-obatan bagi penderita Covid-19 yang kurang mampu. Guna mempersiapkan hal ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator PPKM Darurat Provinsi Jawa-Bali melakukan rapat koordinasi virtual kemarin.
Dia menegaskan syarat untuk mendapatkan bantuan obat perawatan untuk pasien Covid 19 dari pemerintah adalah menunjukkan hasil tes swab PCR. “Saran saya nanti 2.200 dokter yang direkrut dan dikoordinasi oleh Pak Tugas (Kapuskes TNI) dipimpin Panglima TNI, bisa atur semua flow (alur) ini,” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Senin, 12 Juli 2021.
Dia juga berharap pekan ini ketersediaan obat-obatan bagi penderita Covid-19 semakin baik.
Ihwal paket obat-obatan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengusulkan kepada Luhut agar dilakukan finalisasi jenisnya. "Kita perlu finalisasi lagi terkait paketnya karena belum sinkron dengan organisasi profesi dokter, jangan sampai terjadi resistensi terkait paket obat ini,” kata Budi.
Selanjutnya, Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang turut hadir dalam rakor virtual tersebut menyatakan kesiapan pihaknya untuk menyusun mekanisme pencatatan, penyaluran, dan sosialisasi obat-obatan tersebut.
“Untuk kecamatan dan desa kami tentu akan terus berkoordinasi dengan dokter dan bidan desa untuk mengedukasi pasien, dan Babinsa juga nanti akan membantu,” ujar Hadi.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Kimia Farma Tunda Pelaksanaan Vaksinasi Individu Berbayar, Kenapa?
Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk Ganti Winarno mengatakan perseroan menunda pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong Individu yang semestinya dimulai pada hari ini, Senin, 12 Juli 2021.
"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," ujar Ganti kepada Tempo, Senin, 12 Juli 2021.
Ganti berujar besarnya animo serta banyaknya pertanyaan yang masuk membuat Manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi Vaksinasi Gotong Royong Individu serta pengaturan pendaftaran calon peserta.
"Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal (herd immunity) yang lebih cepat di Indonesia," tutur dia.
Sebelumnya, Kimia Farma berencana membuka klinik Vaksinasi Gotong Royong Individu pada Senin, 12 Juli 2021. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik Agus Chandra mengatakan pada tahap pertama layanan tersebut bisa diakses di delapan klinik di Jawa dan Bali.
"Masing-masing titik kami siapkan 5.000 dosis sambil melihat kesiapan dan animo masyarakat. Sekarang seluruh wni bisa mendapat akses vaksin dan kami ingin membantu program vaksin berjalan lancar," ujar Agus dalam konferensi pers, Ahad, 11 Juli 2021.
Baca berita selengkapnya di sini.