Kalbe Segera Gelar Uji Klinis Vaksin Genexine dari Korea Selatan
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 9 Juli 2021 15:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kalbe Farma bekerja sama dengan Korea Selatan akan melakukan uji klinis vaksin Genexine atau GX-19 untuk Covid-19 tahap 2b/3 di Indonesia. Uji klinis rencananya dilaksanakan pada Juli selama enam bulan.
“Tujuan uji klinis ini adalah untuk melihat efikasi, keamanan, dan kemampuan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh manusia terhadap Covid-19,” ujar Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin GX-19 Iris Rengganis dalam webinar, Jumat, 9 Juli 2021.
Uji klinis rencananya berlangsung di delapan titik yang meliputi FKIK Ukrida, Jakarta Barat; Klinik Satelit UI Makara, Depok; RSUP Sardjito, Yogyakarta; RSUD Moewardi, Solo; dan RSUP Soeradji Tirtonegoro (Klaten). Kemudian, Klinik Utama Fakhira Sawah Lunto, Jakarta Selatan; Klinik Utama Fakhira Jatiasih, Bekasi; dan Klinik Utama Fakhira Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sampel penelitian melibatkan orang dewasa berusia lebih dari 18 tahun. Dalam proses uji klinis tersebut, tim peneliti akan melakukan interim analisis sampai mendapatkan 150 kasus infeksi dari seluruh sampel yang diuji. Dari kasus tersebut, tim peneliti akan memperoleh hasil efektivitas dan keamanan vaksin.
Hasil uji sampel akan disorongkan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk dinilai. Seumpama memenuhi persyaratan, BPOM akan memberikan izin emergency use authorization untuk vaksin GX-19 agar bisa diproduksi maupun didistribusikan secara luas.
Adapun vaksin GX-19 telah melalui proses uji preklinik dan uji klinis fase pertama di Korea Selatan. Dari hasil uji preklinik vaksin yang disuntikkan kepada mencit dan monyet, tidak ditemukan adanya toksisistas. Hasil uji imunogenisitas pada hewan coba pun menunjukkan peningkatan neutralizing antubody dan sel T.
<!--more-->
Kemudian dari hasil uji klinis fase pertama, Iris mengklaim vaksin ini menunjukkan data keamanan yang baik. Uji coba vaksin pun bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Di fase 2b/3, sejumlah negara turut melakukan uji coba vaksin GX-19, seperti Turki, Argentina, dan Afrika Selatan.
Presiden Direktur Kalbe Farma Irawati Setiady mengatakan perusahaannya telah meneken komitmen untuk mendatangkan 10 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi. Bila tak ada aral melintang, vaksin bisa mulai beredar pada akhir tahun.
“Selanjutnya akan dilakukan transfer teknologi untuk produksi lokal,” ujarnya.
Direktur Kalbe Sie Djohan menyatakan distribusi vaksin GX-19 akan ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. “Termasuk untuk program gotong royong atau vaksin gratis, itu nanti Kementerian Kesehatan (yang memutuskan),” katanya.
Perseran pun, kata Djohan, belum dapat memastikan harga yang dipatok untuk tiap-tiap dosis vaksin. Namun, menjamin harga yang beredar tak akan lebih tinggi dari harga jual vaksin yang telah masuk ke Indonesia, seperti Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.
“Karena Genexine dan Kalbe sepakat project ini bukan untuk mencari keuntungan, tapi menghadirkan vaksin yang bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.
BACA: Pendiri Kalbe Farma Harap Pemerintah Naikkan Anggaran Riset
FRANCISCA CHRISTY ROSANA