PPKM Darurat, Penjualan Hewan Kurban Turun hingga 60 Persen

Kamis, 8 Juli 2021 06:49 WIB

Petugas pemotongan hewan kurban menyembelih sapi pemberian Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, 1 Agustus 2020. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah menurun tajam karena dampak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) darurat dan imbas pandemi COVID-19.

Sejumlah pedagang hewan yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten mengeluhkan sepinya pembeli.

"Kalau bicara perbedaan sama tahun-tahun sebelumnya, yang pasti sangat berbeda jauh pembelinya. Sekarang untuk laku 2 ekor dalam sehari saja sangat sulit," ungkap Darmansyah, 50 tahun, salah satu pedagang hewan kurban jenis domba asal Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, saat ditemui di Tangerang, Rabu 8 Juli 2021.

Penyebab signifikan penurunan penjualan, kata dia, adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) darurat yang berlangsung dari 3-20 Juli 2021.

"Jujur saja, kalau saat ini sangat-sangat berpengaruh terhadap penjualan kami. Apalagi sekarang lagi PPKM darurat," katanya.

Ia mengaku, biasanya dalam sepekan mendekati Lebaran Idul Adha banyak permintaan dari pemesan. Namun, hingga saat ini masih sepi pembeli.

Sehingga, lanjut dia, hasil penjualan hewan kurbannya mengalami penurunan yang cukup drastis hingga mencapai 60 persen.

"Biasanya dalam waktu 10 hari mendekati Lebaran sebanyak 30 ekor bisa habis dan kita sudah bisa belanja lagi. Sekarang hanya beberapa ekor saja yang sudah terjual," ungkapnya.

<!--more-->

Begitu juga hal senada diungkapkan oleh pedagang hewan jenis sapi, asal Kecamatan Cikupa, Husen, 61 tahun, mengatakan semenjak sepekan terakhir pembelian hewan kurban di lapaknya masih relatif sepi. Ia mengaku, saat ini hanya baru satu ekor sampai saja yang sudah terjual. Sedangkan 6 ekor lainnya belum laku.

"Hari ini baru satu saja yang terjual, sisanya 7 ekor lagi belum terjual," tuturnya.

Ia mengungkapkan, untuk satu hewan kurban jenis sapi dirinya menjual dengan harga Rp.20 juta sampai Rp 30 juta per ekor.

Namun, dengan jumlah harga tersebut bervariasi sesuai bobot atau kualitas dari hewan kurbannya.

"Kalau dari harga jualnya bervareasi, tergantung jenis dan bobotnya. Kita belum berani untuk naikin harga apalagi kondisinya seperti ini," katanya.

Ia berharap, dengan kondisi dan situasi seperti ini agar penyebaran COVID-19 khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang segera menurun dan dapat dikendalikan. Sehingga pendapatan para pedagang hewan kurban dapat kembali normal seperti semula.

BACA: Ini Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kurban di Wilayah PPKM Darurat

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

16 hari lalu

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

Imam Ibnu Katsir menjabarkan bahwa perayaan Idul Fitri pertama kali terjadi di masa Rasulullah SAW. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

29 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Gibran Belum Berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat saat Kasus Covid-19 Naik

19 Desember 2023

Gibran Belum Berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat saat Kasus Covid-19 Naik

Gibran belum memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Moeldoko Beberkan 3 Strategi Utama RI Hadapi Pandemi Covid-19

25 Oktober 2023

Moeldoko Beberkan 3 Strategi Utama RI Hadapi Pandemi Covid-19

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengatakan pemerintah menerapkan tiga strategi saat menghadapi pandemi Covid-19 di tengah ketidakpastian global. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pertamina: Stok dan Penyaluran LPG 3 Kg di Jawa Timur Aman

27 Juli 2023

Pertamina: Stok dan Penyaluran LPG 3 Kg di Jawa Timur Aman

Pertamina memastikan penyaluran dan stok LPG 3 kg di Jawa Timur dalam keadaan aman atau mencukupi kebutuhan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Kelangkaan LPG 3 Kg, Bos Pertamina Singgung Dampak Hari Libur

25 Juli 2023

Tanggapi Kelangkaan LPG 3 Kg, Bos Pertamina Singgung Dampak Hari Libur

Dirut Pertamina Nicke Widyawati, buka suara soal isu kelangkaan LPG 3 kg bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Survei BI: Optimisme Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Semakin Tinggi

16 Juli 2023

Survei BI: Optimisme Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Semakin Tinggi

Survei konsumen Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat menunjukkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Antraks di Gunungkidul: 3 Warga Tewas, Kuburan Sapi Digali untuk Dikonsumsi Dagingnya, hingga..

6 Juli 2023

Deretan Fakta Antraks di Gunungkidul: 3 Warga Tewas, Kuburan Sapi Digali untuk Dikonsumsi Dagingnya, hingga..

Tiga warga di Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta, meninggal akibat penyakit antraks yang ditularkan dari hewan ternak. Begini faktanya.

Baca Selengkapnya

Libur Idul Adha, Bandara Yogyakarta Catat Lonjakan Penumpang 59 Persen

6 Juli 2023

Libur Idul Adha, Bandara Yogyakarta Catat Lonjakan Penumpang 59 Persen

Bandara Yogyakarta mencatat adanya lonjakan penumpang sebesar 59 persen atau 96.304 orang saat libur Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sapi asal Bima NTB Menjerit, Ribuan Sapi Kurban Tak Laku Dilarang Dibawa Pulang

5 Juli 2023

Pedagang Sapi asal Bima NTB Menjerit, Ribuan Sapi Kurban Tak Laku Dilarang Dibawa Pulang

Para pedagang sapi asal Bima NTB menjerit gara-gara ribuan sapi untuk Idul Adha lalu tak terjual. Dilarang dibawa pulang ke NTB.

Baca Selengkapnya