Peresmian aplikasi Go-Jek di Bangkok, Thailand, di antaranya dihadiri oleh Menkominfo Rudiantara dan pendiri Go-Jek Nadiem Makarim, Rabu, 27 Februari 2019. (ANDI IBNU | TEMPO)
TEMPO.Co, Jakarta - AirAsia Group melalui lini bisnis digital baru mereka yaitu AirAsia Digital, resmi mengambil alih operasional Gojek di Thailand. Ini adalah bagian dari kemitraan strategis kedua perusahaan yang resmi diumumkan hari ini, Rabu, 7 Juli 2021.
“Pengumuman ini merupakan awal dari kemitraan strategis jangka panjang yang luar biasa dengan Gojek yang akan menggebrak industri," kata CEO AirAsia Group Tony Fernandes dalam keterangan tertulis di situs resmi perusahaan.
Hingga 31 Juli 2021, aplikasi Gojek akan tetap dapat digunakan pelanggan di Bangkok, Thailand. Hal ini untuk memastikan keberlangsungan bagi mitra driver dan merchant yang akan diajak bergabung ke dalam super app airasia dalam beberapa pekan mendatang.
AirAsia juga akan bekerja sama dengan tim lokal Gojek Thailand, yang akan mengoperasikan bisnis Gojek selama masa transisi sebelum kemudian beralih ke super app airasia.
Ke depan, super app AirAsia tidak hanya akan melanjutkan operasional Gojek saja. Mereka juga berencana memperluas layanan ke Chiang Mai dan Phuket dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Gojek akan mendapatkan kepemilikan saham di super app AirAsia lewat kemitraan ini. Nilai pasar dari aplikasi tersebut diperkirakan sebesar US$ 1 miliar. <!--more--> Selain itu, kerja sama ini sekaligus memperkuat fokus pengembangan Gojek di Vietnam dan Singapura. Gojek akan meningkatkan investasinya di Vietnam dan Singapura.
CEO Gojek Kevin Aluwi menyebut kesepakatan ini merupakan bukti pencapaian tim mereka di Thailand, yang telah mengembangkan bisnis dari nol. "Hingga menjadi penyedia layanan yang mempermudah hidup ratusan ribu orang di negara Thailand," kata dia.
Kevin juga menyebut Vietnam dan Singapura adalah pasar yang memberi pengembalian investasi (return on investment) secara optimal pada Gojek. "Dengan peluang pertumbuhan strategis terbaik.”