Luhut Sebut Kasus Covid-19 Masih Akan Naik Sampai Pekan Depan, Sebabnya?

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 5 Juli 2021 13:16 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesan kepada warga muslim memasuki bulan suci Ramadan ini. Pesan yang disampaikan dalam video pendek ini diunggah di YouTube, Jumat dini hari, 24 April 2020. Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah telah mengidentifikasi berbagai macam permasalahan dalam penanganan Covid-19 yang belakangan ramai di masyarakat. Ia mengakui adanya masalah, namun persoalan sudah ditangani dengan baik dan terukur.

"Peningkatan Covid-19 terus berjalan dan kami melihat mungkin sampai tanggal belasan ke depan masih tetap naik. Karena masa inkubasinya," ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin, 5 Juli 2021.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dalam lima hari terakhir ini angka kasus positif Covid-19 terus naik. penambahan tertinggi terjadi pada tanggal 3 Juli 2021, dengan jumlah sekitar 27.900 kasus baru, adapun sehari setelahnya penambahannya sekitar 27.200 kasus. "Bisa naik ke depan kalau kita tidak disiplin," ujar Luhut.

Luhut mengatakan masa inkubasi dari virus Corona adalah sekitar 10-12 hari. Karena itu, ia mengatakan peningkatan kasus kemungkinan masih terjadi dari tanggal 3 Juli 2021 hingga 10-12 hari ke depan. Setelah itu, ia berharap jumlah kasus mulai mengalami penurunan.

Meskipun demikian, ia berharap penurunan kasus bisa lebih cepat, seiring dengan banyaknya kesembuhan dari pasien-pasien. "Saya pikir setelah tanggal 12 (Juli) kita baru lihat dia agak slow down. Jadi sampai tanggal 13-14 (Juli) mungkin tetap akan naik dan bisa tinggi."

Untuk mengantisipasi kenaikan itu, Luhut mengatakan pemerintah telah mengambil langkah-langkah. Misalnya dengan mendorong rumah sakit melakukan konversi tempat tidur. Sehingga, 30-40 persen tempat tidur di rumah sakit dapat digunakan untuk perawatan pasien Covid-19.
<!--more-->
"Kemarin kami maraton menyiapkan RS tambahan di wisma haji. Sekarang semua provinsi di Jawa dan Bali punya pola yang sama, sesuai ancaman yang terjadi dengan Covid-19. mengenai tempat tidur, kalau ditata dengan baik mestinya tidak akan terlalu banyak masalah," tutur dia.

Ia mengakui bahwa pasien Covid-19 di Jakarta dan beberapa wilayah lain di pulau Jawa yang masuk ke rumah sakit meningkat tajam dan mencapai batas kapasitas RS. Untuk itu, pemerintah mulai menata kriteria warga yang bisa perlu masuk rumah sakit.

"Kalau saturasi di atas 95 atau 94 dan bila tidak ada tanda jelas maupun OTG itu kita bikin Isoman dan telemedicine sudah dibangun Menkes dengan berapa belas platform telemedicine. Mereka akan mulai bekerja dan mengurangi tekanan ke RS," tutur Luhut. Dengan demikian, rumah sakit bisa digunakan untuk orang yang benar-benar membutuhkan.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Luhut Prediksi Kasus Covid-19 Mulai Slow Down Pekan Depan

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

19 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

2 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

3 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya